Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yuk, Kita Duel!

13 Juli 2011   14:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:42 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1310568288503625509

Hingga hari intensitas tawuran sudah merajalela. Tawuran yang SP  amati sejak tahun 80-an semakin lama semakin  meningkat dan memperluas medan tawurnya saja.

[caption id="attachment_119165" align="alignnone" width="300" caption="Mau tangan kosong atau dengan senjata semua bisa dirundingkan!"][/caption]

Bukan saja di kalangan SMA saja, namun hingga mahasiswa pun ikut-ikutan tawuran. Sepertinya mereka hanya memakai otot bukan otak dan akal.

Yang lebih parah lagi, tawuran pun sering terjadi antar RT dan kampung seperti yang  baru-baru ini terjadi di Pasar Rumput, Jakarta Selatan dan Johar Baru, Jakarta Pusat. Untuk itu, SP menganjurkan kepada pemerintah daerah DKI Jakarta agar membangun budaya duel, alias satu lawan satu  pakai tangan kosong atau dengan senjata tajam yang terukur.

Sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer semasa hidupnya pernah menyindir, bahwa bangsa Aceh lebih berani dibanding bangsa-bangsa yang ada di nusantara saat ini. Mereka dengan seorang diri  berani menyerang tangsi (penjara) Belanda. Bayangkan, hanya seorang diri. Lain dengan yang ada saat ini. Mahasiswa yang tidak setuju dengan kenaikan uang kuliah atau kebijakan yang tidak akomodatif dan tidak aspiratif dari  Rektor, melawan hanya dengan otot, bukan dengan argumentasi yang memadai. Seakan dengan otot mampu menyelesaikan semua masalah.

Agar bangsa ini  dianggap ksatria, maka sekali lagi sang provokator (SP) menawarkan, yuk kita duel, satu lawan satu: mau tangan kosong atau dengan senjata itu lebih baik dan ksatria, dibanding tawuran lempar batu, main katepel, melesatkan busur panah dan sebagainya.

Jadilah bangsa ksatria!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun