Mohon tunggu...
Sutan Malin Sati
Sutan Malin Sati Mohon Tunggu... Seniman - tukang saluang hobi barandai

Tukang Saluang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Congrats! Indonesia Akhirnya Kalahkan China

28 Juli 2020   14:06 Diperbarui: 28 Juli 2020   20:45 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden RI Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping, Sumber: iNews

Kehebatan China di mata dunia tak bisa dipungkiri. Sebagai negara dengan ekonomi terkuat nomor dua dunia, kehebatan China sebenarnya telah diramalkan jauh hari oleh Napoleon Bonaparte. Sebagai salah satu ahli strategi militer yang dikenang dunia, Napoleon sepulang dari China pernah berkata "China adalah raksasa yang tertidur. Biarkanlah ia tertidur karena ketika ia terbangun maka ia akan menggentarkan dunia".

Pengaruh besar China di panggung ekonomi global juga pernah disorot media kenamaan asal Inggris, BBC. Dilansir dari media tersebut, bila terjadi turbulensi (guncangan) di China, maka mau tidak mau akan menyeret perekonomian negara-negara di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. 

Kehebatan China hari ini tidak bisa dilepaskan dari dedikasi Deng Xiaoping pada 1978 yang membuat kebijakan satu negara dua sistem (Yi Guo Liangce), yaitu sistem kapitalis (bidang ekonomi) dan sosialis dalam sistem politik.

Namun di balik kemasyhuran China yang mampu mencengkram dunia itu, Indonesia muncul menjadi negara yang mengancam peringkat negara tirai bambu di dunia internasional. 

Dalam data per  Senin (27/7/2020), Indonesia sukses unggul atas China dalam jumlah korban Covid-19. Kasus Covid di Indonesia tembus 100 ribu kasus dalam kurun waktu lima bulan, sedangkan virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut hanya menginfeksi 83 ribu orang di China.

Pencapaian lebih Indonesia atas China tersebut tak bisa dilepaskan dari kebijakan pemerintah. Efesien dan efektif. Jika negara-negara lain mengelurakan biaya lebih untuk tes dan riset, Indonesia cuma butuh memanggil influencer untuk mengusir virus tersebut. 

Hal itu dibuktikan dengan data perbandingan tes Covid-19 Indonesia-China. Indonesia cukup melakukan 4.389 tes per 1 juta orang, sedangkan China melakukan 62.814 tes per 1 juta populasi.

Sementara itu, mengutip Worldometers, Indonesia juga mengungguli China atas kasus aktif. Negara tirai bambu tersebut hanya memiliki 252 kasus aktif dengan positivity rate 0,1 persen. 

Bandingkan dengan Indonesia, negara gemah ripah ini menyumbangkan 37.598 kasus aktif dengan positivity rate  yang terbilang tinggi, yaitu 12,2 persen. Pencapaian Indonesia ini sekaligus mendobrak batas atas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebesar 5 persen.

Eits, jangan bilang usaha Indonesia mengalahkan China hanya sampai di situ. Di saat negara lain terengah-engah melawan Covid-19, Indonesia telah selangkah lebih maju menetapkan kebijakan memacu ekonomi dan meningkatkan pariwisata. Tak tertutup kemungkinan, ke depan Indonesia bisa menjadi surga penderita Covid-19 yang membutuhkan liburan.

Kebijakan pemerintah Indonesia ini terlihat dari penunjukan mantan Presiden Klub Inter Milan yang saat ini menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai Ketua Pelaksana Satgas Pemulihan Ekonomi dan Satgas Covid-19. 

Penunjukan Erick tersebut didasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Kini, menurut Presiden Jokowi, Indonesia harus bersiap-siap menghadapi gelombang kedua Covid-19 yang sebenarnya kita tak pernah keluar dari gelombang pertama. 

Indonesia bisa terus mencatatkan rekor untuk mengalahkan China. Atau, Indonesia merelakan rekornya dipegang negara lain dan fokus menyelamatkan nyawa rakyatnya dari serangan virus asal China tersebut. Selamat bekerja Pak Jokowi dan Pak Erick!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun