Mohon tunggu...
Sutan Malin Sati
Sutan Malin Sati Mohon Tunggu... Seniman - tukang saluang hobi barandai

Tukang Saluang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Publik Imbau Jokowi Belajar dari SBY, Kenapa?

19 Juli 2020   12:27 Diperbarui: 19 Juli 2020   12:28 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sumber: Berita Manado Express

Joko Widodo sebagai kepala pemerintahan maupun sebagai individu mendapat sorotan dalam beberapa hari ke belakang. Sorotan pertama yaitu terkait super kilatnya pemerintah menyiapkan Rancangan Undang-Undang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (RUU BPIP) yang menggantikan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang menuai kontroversi. Kedua, terkait pencalonan Gibran Rakabuming Raka maju di Pilwakot Solo 2020.

Penentangan terhadap RUU BPIP yang diusulkan pemerintah untuk "menggantikan" RUU HIP disuarakan lantang oleh putri Presiden RI pertama Ir. Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri. 

Menurutnya, RUU ini abal-abal dan hanya menimbulkan persoalan baru serta menabrak tata cara penyusunan undang-undang. Seharusnya, menurut putri Bung Karno ini, seharusnya UU disusun terlebih dahulu dan baru kemudian lembaga dibentuk sebagai pelaksanaan dari undang-undang.

Lebih lanjut, Rachmawati menghimbau pemerintah Indonesia hari ini belajar kepada presiden-presiden sebelumnya. Rachma pun mencontohkan kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika menjadi Presiden RI keenam. 

SBY ketika hendak membentuk Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) terlebih dahulu mengusulkan RUU. Setelah RUU disahkan menjadi UU, baru kemudian lembaga Wantimpres dibentuk.

Wantimpres didirikan oleh SBY 13 tahun lalu atau tepatnya pada 10 April 2007. Pendirian Wantimpres ini setelah RUU tentang Wantimpres disahkan menjadi Undang-Undang Republik Indonesia No 19 Tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden pada 28 Desember 2006. 

Diketahui, sepanjang 2010-2014 ada sebanyak 254 pertimbangan yang disampaikan kepada Presiden SBY baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. 

Wantimpres bertugas untuk memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan negara, baik diminta ataupun tidak oleh Presiden.

Terkait majunya Gibran Rakabuming Raka di Pilwakot Solo 2020, publik menyorot pemanggilan Achmad Purnomo, calon wali kota Solo yang ditugaskan DPC PDIP Solo, oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara. Selain kuat aroma intervensi dan KKN yang ditunjukkan secara telanjang, karena ada "iming-iming" jabatan yang dijanjikan kepada Purnomo sebagai tukar guling rekomendasi, publik juga menyorot moral legacy yang ditunjukkan Jokowi.

Menurut Direktur eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, seharusnya Jokowi bisa belajar banyak dari SBY. Karena menurutnya, selama 10 tahun berkuasa SBY tak sekalipun menyeret anak dan keluarganya mengikuti kontestasi politik. 

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merupakan putra sulung SBY baru mengikuti Pilkada DKI Jakarta saat SBY tidak lagi berkuasa menjadi presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun