Minggu pagi kemarin, kita bertiga pergi ke Gempol, Pasuruan. Perjalanan dari Jember pukul 05.15 dengan mengendarai motor. Jalanan masih udara dingin dan sepi. Matahari juga enggan muncul menyinari.
Kita menikmati perjalanan dengan hati yakin sampai tujuan dengan selamat. Awal perjalanan, putra teman saya bernama Lana mengantuk. Ibunya menepikan motor, untuk memindahkan di bagian tengah. Saya mengambil alih menyetir agar bisa menidurkan putranya.
Dalam perjalanan, di daerah Randuagung, Lumajang cuacanya sedikit mendung. Begitu pula jalanan sudah tampak ramai dan sedikit macet. Kemacetan ini karena setiap hari ada aktivitas berdagang buah pisang di pasar Klakah, Lumajang. Tetapi tidak mendung, matahari sudah mulai memanas. Jalanan juga bergelombang sehingga untuk kecepatan harus di kurangi.
Tak terasa, kita bertiga mulai merasakan perut mulai meronta. Kita mampir sebentar untuk mengisi kosongnya bahan bakar motor di Probolinggo. Memulai perjalanan kembali, dan singgah di Warung makan. Kita memesan nasi beserta minuman hangat.
Kita tidak berlama-lama disana karena masih melanjutkan perjalanan. Saat berada di area parkir, Lana ingin buang air besar. "Ibu, aku sakit perut", katanya. "Ambil batu kecil, simpan dalam sakumu", suruh Ibunya. Lana mencari batu kecil dan dibantu oleh ibunya. Ibu mengucapkan beberapa kalimat sambil memegang batu kecil. "Ojok nguyuh ojok ngising lek gak tutuk omah", ucap Ibu Lana. Kemudian diberikan batu kecil itu kepada Lana dan dia menirukan kalimat yang sama. Saya mendengar dan tertawa sedikit. Ada-ada saja ya. .
Selang beberapa menit, suami teman datang menjemput. Kita bergegas mengikutinya. Sampailah kita pada tujuan. Kita bertiga hanya semalam saja. Senin pagi pulang dengan setumpuk aktivitas yang sedang menunggu dirumah. Bertepatan pula dengan acara penyambutan Bulan Suci Ramadhan setelah shalat maghrib