Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data-data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, natulen, rapat, langger agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang kondisi obyektif sekolah seperti sejarah berdirinya, visi dan misi, Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Bumi Aksara, Jakarta, 2009, hal. 81. RPL/modul/sop/foto, keadaan guru, keadaan peserta didik, dan keadaan sarana prasarana.
- F.Metode Analisis DataÂ
      Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan deskriptif. Penelitian ini merupakan pengumpulan data dan informasi untuk menggambarkan suatu keadaan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala yang terjadi tanpa rekayasa saat penelitian berlangsung. Melalui  pendekatan deskriptif inilah diperoleh data dan informasi sebanyak-banyaknya mengenai pendekatan konseling Rational Emotive Therapy (RET). Dalam Mengatasi Pelanggaran Disiplin Peserta Didik di SMP Negeri 3 Jepon Kabupaten Blora
       Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data yaitu:
- Data reduction (reduksi data) mereduksi data berarti merangkup, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
- Display (penyajian data) setelah data reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data biasa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, hubungan antara katagori dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Selanjutnya selain melakukan display data selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, Â manik, network (jejaring kerja) dan chart. Dengan mendisplaykan data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya, berdasarkan apa yang telah dipahami.
- Penarikan kesimpulan langkah ketiga dalam analisi data kualitatif menurut
Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan data verivikasi. Â Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti akan menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
G. Triangulasi Data
      Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kreadibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Pemeriksaan dengan cara triangulasi dilakukan untuk meningkatkan derajat keterpercayaan dan akurasi data. Triangulasi dilakukan dengan dua strategi yaitu
- Triangulasi sumber
 Peneliti mencari informasi lain tentang suatu topik yang digalinya dar lebih satu sumber, perinsipnya lebih banyak sumber lebih baik.
- Triangulasi metode
      Dilakukan pengecekan dengan lebih dari satu metode. Jika triangulasi sumber   dilakukan hanya dengan satu metode yaitu wawancara.
- Gambaran Umum Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP
- Negeri 3 Jepon Kabupaten Blora
Â
      Aktivitas layanan bimbingan konseling pola 17 plus meliputi 4 bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir yang dilaksanakan melalui 10 jenis layanan yaitu orientasi, informasi, penempatan penyaluran, penguasaan konten, bimbingan kelompok, konseling kelompok, konseling individu, konsultasi, mediasi dan layanan advokasi. Yang ditunjang dengan 6 kegiatan pendukung yaitu aplikasi instrumen, himpunan data, home visit, konfrensi kasus, alih tangan kasus dan tampilan kepustakaan. Layanan BK di SMP Negeri 3 Jepon bisa dikatakan cukup memadai, selain guru BK yang antusias dalam melaksanakan tugasnya di tambah dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai, memiliki ruang BK sendiri. SMP Negeri 3 Jepon memiliki 2 guru BK yaitu: Ibu Sri Sulistyorini, S.Pd dan Susila Ekawati SE sebagai guru BK SMP Negeri 3 Jepon.
Data jumlah peserta didik