Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia - Kampus Daerah Sumedang

Memiliki kegemaran untuk membaca karya fiksi seperti novel, dan membaca berita terkini terkait travel dan entertainment.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keunikan dan Keelokan Sejarah Kebudayaan di Kota Tahu, Sumedang

23 September 2022   17:57 Diperbarui: 23 September 2022   18:00 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau Jawa merupakan pulau yang kaya akan keindahan alam dan budaya. Masing-masing daerah memiliki karakteristik dan ciri khas yang kuat. Sebut saja Jawa Barat, misalnya. Dengan keindahan alam, budaya, dan keberagamannya menjadi daya tarik tersendiri untuk kota ini. Tak heran banyak orang yang berkunjung bahkan migrasi ke Jawa Barat. Keindahan alam dan budaya yang masih terjaga bisa menjadi nilai jual dan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.

Karakteristik dan ciri khas yang kuat sangat berpengaruh kepada keindahan suatu daerah. Contohnya adalah Kota Sumedang. Disamping dengan khasnya yaitu Tahu Sumedang, kota ini memiliki segudang kekayaan alam yang tak dipungkiri sangat indah. Dikelilingi pegunungan, bukit-bukit yang menjulang menjadi keistimewaan tersendiri bagi kota ini.

Tidak hanya itu, kebudayaan Sumedang pun tak kalah istimewanya. Kota Sumedang dengan budaya sundanya yang sangat melekat ini sangatlah menarik. Banyak peninggalan zaman Belanda yang masih terjaga di Sumedang. Wisata sejarah dan budayanya yang sangat menarik dan indah. Bahkan kebudayaan zaman dahulu pun masih terasa lekat dan tidak akan hilang rasanya.

dokpri
dokpri

Tahura Gunung Koentji

Peninggalan yang dihasilkan dari pembuatan jalan Pos Anyer-Panarukan yang melewati daerah Sumedang adalah bangunan gua dan benteng yang terletak di Kota Sumedang. Bangunan ini dibuat sekitar tahun 1917 di beberapa lokasi perbukitan yang mengelilingi kota Sumedang, salah satunya adalah di Gunung Kunci. Gua ini konon dijadikan benteng pertahanan yang digunakan oleh masyarakat Sumedang untuk melawan penjajah pada masa itu. 

Uniknya dari Gunung Kunci ini adalah bentuk maupun dibagian puncak bukit gua dan benteng pertahanan Belanda terdapat tembok benteng yang tegak berbentuk seperti motor boat dengan panjang 70 m dan lebar 30 m, di tengah benteng tersembunyi bangunan kamar-kamar yang atapnya ditimbun tanah. Di dalam bukit terdapat lorong gua sepanjang 200 m, yang menghubungkan ruang bawah tanah dan antara pintu masuk ke dinding.

Saat ini gunung kunci berfokus pada Edukasi dan Konservasi. Edukasi yang dilakukan adalah Sejarah Gunung Kunci. Konservasi yang difokuskan adalah Gunung Kunci merupakan paru-paru Kota Sumedang. Konservasi tanaman yang ada di Gunung Kunci, hampir semua tanaman yang ada di tempat ini bisa dijadikan obat herbal. Juga Gunung Kunci ini adalah sumber mata air dan kekayaan alam yang dimiliki masyarakat Kota Sumedang.

dokpri
dokpri

Makam Cut Nyak Dien - Gunung Puyuh

Makam Cut Nyak Dien yang berada di Kota Sumedang ini baru diketahui dan diidentifikasi setelah kurang lebih 50 tahun. Dikisahkan bahwa Cut Nyak Dien ini dimakamkan di pemakaman keluarga K.H. Sanusi yang juga telah mempersilahkan Cut Nyak Dien tinggal di rumahnya. Cut Nyak Dien semasa hidupnya dirawat oleh keluarga K.H. Sanusi yang bernama Siti Khadijah. 

Gunung Puyuh sendiri menjadi salah satu tempat cagar budaya karena memiliki tapak sejarah pahlawan yang harus dihormati. Pemakaman di Gunung Puyuh ini tidak sembarang orang bisa dimakamkan disini, melainkan khusus keturunan dari K.H. Sanusi dan juga orang-orang penting dari Sumedang seperti di gerbang pertama bertuliskan Makam Pengeran Soeria Koesoemah Adinata (Pengeran Sugih) dan Makam Keluarga.

Wah, menarik sekali bukan wisata sejarah yang ada di Sumedang. Untuk kamu yang tertarik dengan sejarah dan kebudayaan, Sumedang harus masuk ke bucket list tempat wisata yang harus kamu kunjungi nih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun