Mohon tunggu...
Susi Rinawati
Susi Rinawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

La yukallifullahu nafsan illa wus'aha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Pembelajaran Mamumtaza pada Masa Pandemi Covid-19

28 Oktober 2020   23:36 Diperbarui: 28 Oktober 2020   23:41 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hampir setahun dunia ini diporak porandakan dengan penyakit koronavirus 2019 (COVID-19). COVID-19 merupakan penyakit SARS-CoV-2. Penyakit ini dapat menular, sehingga menjadi pandemic yang tak berujung pada tahun terakhir ini. COVID-19 dapat menyebabkan penderita mengalami demam, kesulitan bernafas, batuk kering, bersin-bersin, pilek, sakit tenggorokan. Namun, COVID-19 akan lebih sensitive tertular COVID-19. Penyakit ini dapat berujung [ada pneumia dan kegagalan multiorgan.[1]

 

Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengklaim bahwa wabah COVID-19 merupakan pandemic global yang menjangkit 121 negara.[2] Pandemic COVID-19 menggoncang tatanan pemerintahan negara. Kebijakan-kebijakan yang sebelunya belum pernah terpikirkan menjadi system yang harus dipatuhi. Urusan sosial, kesehatan, politik, kebudayaan, tak terkecuali pendidikan juga terindikasi lantaran wabah ini. Pada khususnya system pendidikan yang dijalani saat ini. system pendidikan jarak jauh yang dilakukan lembaga pendidikan di Indonesia ini merupakan masa pendidikan yang amat sulit. Pada artikel ini akan diulas tentang media pembelajaran pada masa pancemi COVID-19 di Mamumtaza.

 

Mamumtaza merupakan Lembaga Pendidikan yang berada dibawah naungan majelis Dikdasmen PDM Kota Malang. Mamumtaza alias MA Muhammadiyah 1 Malang adalah sekolah yang bertempat di komplek perguruan Muhammadiyah Tlogomas, jalan Baiduri Sepah Nomor 27 Togomas, Lowokwaru, Kota Malang. Tentunya Mamumtaza juga terdampak pandemic global ini yang mana mempengaruhi system pembelajaran yang diterapkan saat ini.

 

Pada masa pandemic COVID-19 ini memang telah mengguncang tatanan pendidikan. Di Mamumtaza sendiri mengakui ini adalah masa-masa sulit dalam menjalani pembelajaran. Banyak yang harus dipersiapkan. Bukan hanya system pembelajaran saja, namun media dan sumber belajar juga mengalami pembaharuan pada era pandemic ini. Segala upaya yang terbaik dilakukan untuk menjalani aktivitas sekolah agar berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran.

 

Pandemic COVID-19 ini mempengaruhi fungsi perpustakaan sebagai salah satu tempat mencari literasi menjadi non produktif. Hal ini terjadi lantaran semua pembelajaran lebih menggandalkan jaringan internet untuk mencari literasi atau untuk membantu para siswa memperoleh informasi dalam mendalami materi pelajaran. Namun siswa tidak serta merta dengan semaunya mencomot sumber belajar, mereka mencari sumber belajar yang terpercaya seperti elektronik book, artikel ilmiah, dan lain lain. Guru juga memberikan bahan ajar seperti power point, ringkasan materi yang berupa pdf yang disalurkan melalui media e-learning.

 

Buku ajar merupakan bagian dari kelengkapan atau sarana pembelajaran yang memiliki misi menghantarkan materi sesuai dengan kurikulum dan silabus.[3] Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sumber belajar adalah suatu atau sarana yang dijadikan sebagai penyaji materi yang sesuai kurikulum, RPP, dan juga silabus. Sebelum masa pandemic, Mamumtaza menggunakan LKS, buku paket, globe, peta, papan tulis, power point, dan lain sebagainya. Berhubung terjadi pandemic COVID ini, pembelajaran di Mamumtaza dialihkan dengan menggunakan media e-learning. E-learning resmi madrasah dapat digunakan untuk berdiskusi, mengapload tugas, penyampaian pembelajaran melalui power point atau bahan ajar lainnya dapat di apload didalamnya. Selain itu, guru juga menyediakan video yang di unggah di youtube. Video berisikan penjelasan guru tentang materi yang dianggap susah untuk dipahami siswa. Namun, untuk saling berinteraksi langsung, pembelajarang dapat dilakukan dengan cara menggunakan video conference seperti zoom dan google meet. Sedangkan youtube lebih ditujukan kepada siswa yang tidak dapat bergabung pada video conference.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun