Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bu Si Ganti, Pak!

10 Maret 2023   17:34 Diperbarui: 10 Maret 2023   17:43 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badan terasa kurang fit. Hampir saja tertidur, padahal hampir masuk waktu salat Jumat. Salat Jumat 'kan wajib bagi laki-laki. Segera mengambil air wudu dan mengambil sajadah kecil serta songkok hitam. Masjid Jami sudah mengumandangkan azan. Wah, terlambat. Namun, biarlah daripada tidak sama sekali. Saya pun segera naik si Hitam dan menghidupkan mesinnya. 

Kali ini saya tidak salat di masjid Jami' desa. Saya berniat salat di masjid tetangga desa. Setelah kupacu agak kencang, si Hitam pun sampai di pelataran masjid. Jika di desa saya tadi khatib baru akan membaca khutbah, di sini saya melihat jamaah sudah berdiri. Alamak, sudah mulai salat!

Saya pun segera masuk. Mengambil tempat pada barisan paling belakang. Saya menyimak bacaan sang imam. Lalu, mengikuti gerakan imam. Imam rukuk, saya ikut rukuk. Imam sujud, saya pun ikut sujud. Mengikuti ajaran guru ngaji, saya bergerak ketika imam selesai mengucapkan kata akbar pada kalimat "Allaahu Akbar!" Dengan demikian, kesalahan makmum karena mendahului imam, tidak akan terjadi.

Setelah bangun dari dua sujud, ternyata imam sudah duduk tahyat akhir. Masya Allaah, saya masbuq! Akhirnya, pada saat orang lain selesai, saya harus melanjutkan salat, menambah kekurangan rakaat. 

Jam di dinding masjid menunjukkan pukul 12.45 WIB. Setelah berzikir dan berdoa seperlunya, saya keluar dan mengambil si Hitam. Tujuan saya adalah bengkel resmi langganan di Kota Lubuklinggau. Si Hitam, Beat Pop saya, sudah saatnya ganti oli. Oli mesin dan oli gardan sudah minta diganti. Dua bulan sejak dipakai, meskipun belum sampai 2.000 km saya selalu menguras dan mengganti olinya dengan yang baru. Tujuannya agar si Hitam tetap awet . Saya tidak melakukannya sendiri. Saya meminta tolong mekanik di bengkel resmi langganan saya.

Si Hitam Pop itu kendaraan harian istri. Sebelumnya, dipakai anak perempuan nomor dua ketika ia duduk di bangku SMA. Kendaraan yang setia mengantarkan tuannya ke tempat kerja itu harus dirawat. Saya merawat mesin maupun body-nya. Sampai di bengkel resmi langganan, saya daftarkan. Tanpa menunggu lama, si Hitam langsung ditangani mas Hardi, mekanik yang juga wali murid sekolah kami.

Sambil menunggu mekanik bekerja, saya buka-buka website tentang fungsi oli mesin, juga oli gardan pada motor matic. Melansir laman hondacengkareng.com, oli mesin berfungsi sebagai bahan pelumas dan perapat antarkomponen agar mesin berjalan dengan baik dan bebas gangguan.

Mas Hardi pun menjelaskan bahwa selain sebagai pelumas, oli mesin juga berfungsi untuk pendingin, pembersih, dan penguat komponen mesin. 

"Lalu oli gardan sebenarnya untuk apa, Mas?"

"Oh, oli gardan pada motor matic memiliki fungsi utama sebagai pelumas pada komponen gardan. Transmisi motor kan di bagian belakang.  Oli gardan ini untuk melumasi komponen-komponen transmisi agar dapat berputar dengan lancar. Dengan adanya oli maka gaya gesekan antara komponen tersebut mengecil. Yo podo wae, oli gardan yo untuk pendingin, pelindung, dan mengurangi kebisingan komponen transmisi," jelas mekanik yang sudah saya kenal beberapa waktu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun