Muka Laura memerah. Ia pun mengangguk.Â
"Berpedoman pada jawaban Akbar, dan jawaban Naila, Jika ada tanda kurung, mana yang dikerjakan lebih dahulu? ... Iya, betul. Yang dikerjakan dulu adalah operasi hitung yang berada di dalam kurung."
"Kembali ke nomor satu. Jika tidak ada tanda kurung, 6 + 4 x 5 sama dengan berapa? Jawaban mana yang benar, lima puluh atau dua puluh enam?" Pak Eko pun diam. Ia memberi kesempatan kepada anak-anak untuk berpikir.
Jika ada tanda tambah dan kali, yang kita kerjakan adalah yang bertanda kali lebih dahulu. Jadi, 6 + 4 x 5 sama dengan 6 + 20, sama dengan 26," jelas Pak Eko sambil menuliskannya di papan tulis.
Anak-anak diam memperhatikan. Setelah diperintahkan menulis, anak-anak pun menulis apa yang ditulis gurunya.
Setelah itu, Revi yang berbadan tinggi diminta membersihkan papan tulis. Setelah papan tulis bersih, Pak Eko mengambil gulungan kertas. Gulungan kertas itu dibentangkan dan dipasang di papan tulis. Gulungan kertas itu bertuliskan "KUPANG KABA TAKU".
"Anak-anak, ucapkan dan bunyikan kepanjangannya!" Pak Eko memberi perintah.
Tanpa diperintah dua kali anak-anak membunyikan dengan suara keras kata-kata yang ada pada poster Pak Eko.
"Kupang, kurung dan pangkat. Jika ada kurung atau pangkat kerjakan dulu. Kaba, kali dan bagi. Jika ada kali dan bagi, kerjakan yang berada di sebelah kiri terlebih dahulu. Jika bercampur dengan penjumlahan atau pengurangan, kerjakan kali atau bagi lebih dahulu. Taku, tambah dan kurang. Jika hanya ada penjumlahan dan pengurangan, kerjakan yang berada di sebelah kiri terlebih dahulu."
Pak Eko menjelaskan sambil menuliskan contohnya di papan tulis. Tiba-tiba terdengar bunyi dari arah ruang guru.