Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bangsaku Merdeka, Guruku Merdeka

8 Agustus 2022   00:03 Diperbarui: 8 Agustus 2022   00:22 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya bersama anak murid (Dok. Pribadi)

"Merdeka!"

Pekik merdeka membahana memenuhi udara halaman depan sekolah Aldi. Aldi dan kawan-kawan menjawab pekik merdeka yang diucapkan Pak Eko yang bertugas sebagai pembina upacara. Di halaman sekolah yang sudah dihiasi dengan pernak-pernik berwarna merah putih, murid-murid kelas satu sampai kelas enam melaksanakan upacara bendera.

"Anak-anak, hari ini kita bersyukur. Hampir dua tahun kita tidak melaksanakan upacara bendera seperti sekarang ini. Sebelumnya, kemerdekaan kita dirampas oleh virus yang menyebabkan ribuan orang, bahkan jutaan orang di dunia meninggal. Pun kita bersyukur bahwa Indonesia masih diberi kesempatan untuk memperingati hari kemerdekaannya yang ketujuh puluh tujuh."

Suara pembina yang disambung dengan alat pengeras suara sangat jelas terdengar di halaman sekolah yang tidak lebih panjang dari tiga ruang kelas.

Anak-anak pun kelihatan bersemangat. Selain bersemangat mengikuti upacara yang sudah lama dinantikan, mereka juga menanti janji para guru. Para guru berjanji bahwa sesudah upacara akan diadakan aneka lomba dalam rangka memeriahkan dan menyambut hari kemerdekaan bangsa Indonesia.

Merdeka Bangsaku

Tujuh puluh tujuh tahun yang lalu, bangsa ini menyatakan kemerdekaan. Sebelumnya, bangsa asing menguasai bangsa yang multi etnik ini. Belanda, Inggris, dan Jepang membelenggu kemerdekaan bangsa Indonesia untuk mengurus dirinya sendiri. Kemerdekaan yang dinanti begitu lama, diwarnai tabur bunga, diiringi tangis pilu, disiram kucuran keringat para pahlawan, akhirnya berhasil dikumandangkan.

Soekarno -- Hatta, atas nama bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan. Sang Merah putih yang dibuat dengan jahitan tangan ibu Fatmawati, akhirnya gagah berkibar di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakart. Lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman mengiringi penaikan bendera kebangsaan, Sang Merah Putih. Merah berarti berani, putih adalah lambang kesucian.

Peringatan hari ulang tahun kemerdekaan dua tahun lalu, diliputi suasana berduka. Pandemi Covid-19 membatasi gerak masyarakat. PPKM menjadi pengendali aktivitas masyarakat. Maka, peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini terasa istimewa.

Jika dua tahun lalu berturut-turut peringatan HUT RI masih dalam pandemi Covid-19, tahun ini Pemerintah dengan dukungan masyarakat pun bangkit. Percepatan pemulihan kondisi di berbagai sektor dilakukan. 

Oleh karena itu, tepat jika tema besar peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI adalah "Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat". Tema tersebut pun terpampang pada logo yang sudah disosialisasikan kepada masyarakat melalui berbagai media daring maupun luring.

Tema besar tersebut makin menyadarkan kita untuk segera pulih dari "kelumpuhan" akibat pandemi. Dengan demikian diharapkan semakin cepat untuk bangkit dan semakin kuat serta tangguh menghadapi berbagai tantangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun