Mohon tunggu...
Susanti Hara
Susanti Hara Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pendidik yang suka berkreasi

Pembelajar aktif yang senang untuk terus berpartisipasi dan berkreasi untuk memberikan warna pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagi Praktik Baik Kegiatan Kepemimpinan Muda-mudi Disabilitas

15 Juni 2020   11:10 Diperbarui: 15 Juni 2020   11:21 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeriksaan dan pencatatan suhu peserta | dokpri

Ada 3 poin yang menjadi catatan penting bagi Kang Rian selama berkegiatan sebagai peserta. Hal pertama adalah solidaritas antar difabel, kedua belajar keberanian mandiri berekpresi menyampaikan aspirasi kepada khalayak umum,dan ketiga belajar kekompakkan. Kang Rian memiliki harapan kedepan, mudah mudahan semakin banyak yang tahu politik, tidak hanya untuk disabilitas di kota Bandung saja, tapi para disabilitas di pelosok pun dapat menikmati manfaatnya.

Perhatian menarik berikutnya adalah pembahasan mengenai penyampaian materi kegiatan. Kang Rizki meminta peserta untuk berdiskusi mengenai materi yang sudah disampaikan.

"Apakah ada materi penting yang luput?" tanya Kang Rizki.

Bu Iis sebagai pendamping peserta berhambatan pendengaran menyampaikan bahwa materi tentang hak disabilitas kadang peserta masih kurang tahu. Sedangkan Bu Yusi yang merupakan pendamping berhambatan penglihatan mennyampaikan, apabila memungkinkan untuk orang tua adanya bimbingan khusus menghadapi anak luar biasa. Baik itu dari sisi psikologi atau apapun bentuknya dalam mendidik anak, pengetahuan pembelajaran lainnya.

Mencermati hal tersebut, Kang Rizki menyampaikan hal kedepannya dalam memilih materi, media, cara penyampaian, dan juga pengemasan perspektif anak muda, agar lebih menarik. Dalam hal merancang medianya, sudah meringkas titik kritis nanti divisualkan, selingan iklan biar enggak terlalu ngantuk, stress, dan hal lainnya.

Sebelum mengakhiri kegiatan, Kak Nandang sempat memberikan pengarahan mengenai segala sesuatu mengenai PSBB. Saat PSBB kita harus melihat kondisi, apabila ada pedagang yang masuk ke dalam komplek maka harus lebih safety dengan mengenakan masker, memakai sarung tangan, dan lainnya. 

Diskusi PSBB - Dok. Susanti Hara
Diskusi PSBB - Dok. Susanti Hara

Ternyata, dalam suatu diskusi secara daring, meski kelak masa PSBB ini harus berhenti, para disabilitas berhambatan pendengaran ini menganggap bahwa pengetahuan mengenai pelaksanaan PSBB di lapangan tetap penting bagi mereka. Apa yang harus mereka lakukan? Apa saja yang boleh? Apa saja yang tidak boleh? Intinnya. mereka ingin terhindar dari COVID-19 meski PSBB dinyatakan telah berakhir.

Pemeriksaan suhu sebelum pulang - Dok. Susanti Hara
Pemeriksaan suhu sebelum pulang - Dok. Susanti Hara

Untuk lebih menjaga keamanan dan kenyamanan berbagai pihak, sebelum peserta kegiatan keluar ruangan, kembali ke rumah masing-masing, protokol kesehatan berupa pemeriksaan suhu pun tetap diberlakukan.

Kegiatan berbagi praktik baik dari para disabilitas ini bisa saja dilakukan secara daring, namun tentu akan menemui berbagai hambatan. Maka tatap muka langsung untuk mendapatkan kepastian jawaban pun menjadi pilihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun