Mohon tunggu...
Susanti Hara
Susanti Hara Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pendidik yang suka berkreasi

Pembelajar aktif yang senang untuk terus berpartisipasi dan berkreasi untuk memberikan warna pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Serunya Proses Syuting bersama Anak-anak Luar Biasa

13 Desember 2019   06:23 Diperbarui: 13 Desember 2019   06:28 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersyukurlah, semua peserta didik memiliki kesibukan masing-masing. Untuk mengarahkan mereka berkumpul pada satu titik bukanlah hal mudah. Bersyukurnya lagi, tim kreatif begitu fleksibel. Mengambil momen kebersamaan dengan kelas kecil mereka anggap cukup. Yeee!

Eits, tak secukup itu. Mereka memberikan konsep, tapi dalam pelaksanaannya, yah, penulis sebagai pelaksana harus mengondisikan situasi. Duh... duh... duh!

Yups! Sadar waktu terus bergerak tiap detiknya, dalam pikiran penulis sebagai pelaksana saat itu, pokoknya lakukan yang terbaik!

Syalalala, seumur hidup penulis tidak pernah membayangkan berada dalam situasi khusus. Dalam sepersekian detik, menit harus bisa mengendalikan keadaan agar kerja dapat tuntas dengan baik.

Baiklah! Saya dalam situasi harus berinteraksi dengan berbagai kekhususan peserta didik kelas kecil. Dimana seharusnya mereka mendapatkan pelayanan kekhususan yang berbeda. Dan biasanya mereka belajar dengan guru kelas masing-masing.

Sepersekian menit mencermati situasi, harus berinteraksi dengan berbagai hambatan peserta didik, ada tunarungu, tunanetra, tunadaksa, autis, tunagrahita, dalam waktu bersamaan, dalam satu permainan, benar-benar menjadi tantangan tersendiri.

Berbagai karakter peserta didik-Dok. Susanti Hara
Berbagai karakter peserta didik-Dok. Susanti Hara
Hingga bermunculan beberapa ide permainan mengisi kepala, seperti permainan cublak-cublak suweng, permainan menulis di udara, senam otak, dll. Saat permainan cublak-cublak suweng, permainan begitu lancar. Semua anak antusias, apapun perbedaan di antara mereka.

Permainan Cublak-cublak Suweng-Dok. Susanti Hara
Permainan Cublak-cublak Suweng-Dok. Susanti Hara
Pada saat permainan kedua, menulis di udara, sempat sejenak penulis merasa gamang. Di antara anak-anak tersebut, ada salah seorang yang tunanetra atau mengalami hambatan penglihatan, lha dia kan tidak bisa melihat. Terus...

Ya, permainan jalan terus karena melihat antusiasme anak lain yang memiliki indera penglihatan dapat berkegiatan dengan baik.

Permainan kelas kecil/Dok. Susanti Hara
Permainan kelas kecil/Dok. Susanti Hara
Ups! Ada hal luar biasa. Sangat tak terduga. Saat permainan menulis huruf di udara, anak bergiliran mendapatkan kesempatan untuk menuliskan huruf di udara dan teman lain menebaknya. Begitu ditanya siapa mau mendapat giliran, seorang anak autis berkebaya putih mengacungkan tangan.

Detik itu juga tanpa terucap, rasa syukur mengalir menyaksikan perubahan anak yang biasanya tantrum tanpa kejelasan, melukai orang lain dengan cakarannya, pada hari dimana di Bandung terkenal dengan Rebo Nyunda, saat pengambilan gambar berlangsung, anak yang memiliki gangguan perkembangan itu begitu tenang mengikuti permainan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun