Peraturan tersebut mencakup mengangkat tangan sebelum berpendapat, berkata-kata sopan dan tidak menyakiti temannya, mengendalikan tangan untuk tidak memukul temannya, dan mendengarkan pendapat temannya atau ketika orang lain sedang berbicara dengannya. Peraturan tersebut diingatkan secara berulang-ulang untuk membentuk kebiasaan baru pada anak.
Menurut Faryadi (2007) penerapan teori behaviorisme kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi pembelajaran untuk berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri.Â
Anak-anak dihadapkan pada aturan-aturan dalam kegiatan belajar. Pembiasaan dan disiplin adalah hal yang penting dalam belajar sehingga pembelajaran berkaitan dengan penegakkan disiplin. (Shahbana, dkk, 2020)
Saya kemudian menyadari bahwa penerapan teori behaviorisme perlu didukung teori belajar lain agar hasil belajar lebih maksimal. Berdasarkan pengalaman saya  pemberian hadiah dapat digunakan dalam tujuan pembiasaan perilaku baik dan disiplin. Perilaku baik dan disiplin tersebut diperlukan dalam kegiatan belajar dan dalam menjalin hubungan dengan orang lain di dalam lingkungan.
Referensi :
Shahbana, Elvia B., Farizqi, Fiqh K., Satria, R. 2020. Implementasi Teori Belajar Behavioristik dalam Pembelajaran. Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan Vol 9, hlm. 25-31
Tersedia di : IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PEMBELAJARAN | Shahbana | Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan (stkipbudidaya.ac.id) Â
Diakses pada 09 September 2021