Mohon tunggu...
Susanna Purwaninastiti
Susanna Purwaninastiti Mohon Tunggu... Guru - Guru Les

Pernah mengajar di sekolah, pernah bekerja di hotel, kafe, dan mall.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebuah Refleksi tentang Hadiah untuk Anak

10 September 2021   12:18 Diperbarui: 10 September 2021   13:29 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memulai pekerjaan saya sebagai guru di sebuah tempat kursus Bahasa Inggris. Sebagian besar murid saya adalah anak-anak berusia 5-12 tahun. Dalam satu kelompok belajar terdapat paling sedikit empat anak. Setiap anak memiliki cara belajar, tingkat keaktifan, dan kemampuan mematuhi peraturan dalam kelompok belajar yang berbeda. 

Agar kegiatan belajar di dalam kelompok berlangsung dengan baik maka perlu peraturan selama belajar yang harus ditaati oleh anak-anak. Sebagai motivasi maka ada sebuah reward bagi yang mampu menaati peraturan selama kegiatan belajar dalam kelompok.

Stiker adalah salah satu benda wajib yang saya bawa ke kelas ketika mengajar. Setiap anak akan menyisihkan halaman terakhir buku lesnya sebagai tempat stiker. Anak-anak yang menaati peraturan selama belajar akan mendapatkan sebuah stiker ketika les selesai. 

Stiker itu kemudian ditempel di halaman terakhir buku mereka. Pada akhir term stiker-stiker tersebut ditukar dengan hadiah kecil berupa penghapus, pulpen, penggaris, atau benda lainnya. Pada awal term, tentu saja sudah ada kesepakatan berapa stiker yang harus ditukar untuk mendapatkan hadiah tersebut.

Kegiatan pemberian stiker ini terus berlanjut ketika saya sudah mengajar di sebuah sekolah. Anak-anak memiliki sebuah buku khusus untuk stiker atau stemple yang bertuliskan good job, well done, the best, dan tulisan pujian lainnya.  

Stiker ini diberikan pada saat-saat tertentu, misalnya, saat berhasil mengendalikan tangannya agar tidak memukul temannya, ketika membantu temannya belajar (peer learning), ketika berani menyampaikan pendapatnya, dan saat-saat lain ketika anak-anak menunjukkan sikap dan perilaku yang positif.

Pemberian reward tidak hanya dilakukan pada kegiatan yang dilakukan secara individu tetapi juga dalam kegiatan kelompok. Pada kegiatan kelompok, setiap kelompok akan mendapat reward yang akan  menambah reward individu di buku stiker mereka. 

Pemberian reward dalam kegiatan kelompok ini bertujuan untuk memotivasi kerja sama dalam kelompok, saling membantu, mengingatkan dan menyadari bahwa apa yang dilakukannya memiliki akibat untuk orang lain.  Setiap anak memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan kualitas kelompoknya.

Ketika saya kembali kuliah dan belajar lagi mengenai teori belajar, saya mencoba merefleksikan kegiatan pemberian stiker ini yang pernah saya terapkan dalam kegiatan belajar-mengajar. Salah satu teori belajar yang sedang saya pelajari saat adalah teori behaviorisme. 

Menurut Sanyata (2012) teori behaviorisme ini menekankan perubahan pemikiran, perasaan, dan perilaku individu yang hasilnya dapat diukur, diamati, dianalisis, dan diuji secara obyektif. Teori ini juga menggunakan stimulus-respon yang berulang-ulang dalam untuk mendapatkan hasil atau perilaku yang diinginkan.  Stimulus dan respon tersebut berupa pemberian hadiah dan hukuman. (Shahbana, dkk, 2020)

Saya kemudian melihat kembali perubahan perilaku apa yang ingin saya lihat dalam kegiatan belajar melalui pemberian reward tersebut Perilaku tersebut adalah menaati peraturan dalam kegiatan belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun