Pada hari Kamis (17/05/2018), satu hari setelah pembukaan puasa Ramadhan bagi saudara beragama Islam, aku berkesempatan mengunjungi rumah salah satu kerabat yang kebetulan beragama Islam sebut saja namanya Alfi'i. Waktu itu sekitar pukul 16.00 WITa. Â Tujuanku ke rumahnya untuk mengerjakan tugas kelompok dari kampus.
Tugas kelompok sudah tuntas dan aku pamit pulang. Akan tetapi Alfi'i menahanku untuk menemaninya buka puasa. Aku pun mengiakannya. Hal ini merupakan sukacita, karena sebelumnya aku berharap semoga memiliki kesempatan merasakan suasana buka puasa berasama saudara Muslim dan akhirnya terjadi.Â
Sekitar pukul 17.30 aku membantu menyiapkan menu buka puasa kami. Adapun menu itu sederhana yaitu tempe saus tomat. Maklum Safi'i, anak rantauan dan berada jauh dari orang tua. Menu sederhana tersebut sudah cukup bagi dia.Â
Oleh karena itu aku membuat menu itu seenak mungkin :-). Â Sementara membuat tempe tersebut Safii'i ke luar rumah untuk membeli dua cup kolak pisang yang dijual dekat Masjid. Setelah membuat tempe saus tomat, saya membuatkan dua gelas kopi susu untuk diminum setelah makan sebagaimana yang dipinta Safi'i.Â
Hidangan buka puasa untuk kami berdua telah disiapkan tepat 5 menit sebelum Azan Magrip berkumandang. Safi'i membasuh badan di kamar mandi dan setelahnya meminum satu gelas air hangat. Raut wajahnya menunjukan dia penuh suka cita, sebab seharian dia berhasil puasa. Aku mengucapkan selamat berbuka untuknya sebelum selanjutnya kami mencicipi hidangan buka puasa tersebut.Â
Setelah itu Safi'i menghantar aku ke rumahku. Sungguh hari penuh sukacita. Sejak hari itu, meski kami beda keyakinan setiap sore saat ada kesempatan aku berkunjung ke rumah Safi'i untuk buka puasa bersama juga dengan teman-teman yang lain.
Selamat menjalankan Puasa Ramadhan untuk saudara-saudaraku yang Muslim, semoga menambah berkat.
Ruteng, 20/05/2018Â
