Mohon tunggu...
Susan ArdanaPutri
Susan ArdanaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - hobby : holiday & makeup

nice to meet you

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kreativitas Membaca Anak Melalui Literasi Digital

24 September 2021   10:07 Diperbarui: 24 September 2021   10:14 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020,mengakibatkan terjadinya perubahan tatanan hidup dan sangat berdampak terhadap seluruh sektor kehidupan manusia,seperti sektor ekonomi,kesehatan,pariwisata bahkan hingga sektor pendidikan. Sosial Distancing dan Memakai Masker merupakan beberapa upaya agar terhindar dari virus covid-19, Denagn adanya Pandemi ini tentunya sangat berdampak besar terhadap sektor pendidikan,karena seperti yang kita tahu,kegiatan pendidikan Melibatkan banyak orang.


Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Mendikbud nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat. Kebijakan-kebijakan tersebut dibuat guna meminimalisir meluasnya  wabah Covid-19  yang berdampak  luas  pada  berbagai  sektor, termasuk  sektor pendidikan di  Indonesia (Handarini et  al.,  2018).


Upaya yang dilakukan pada bidang pendidikan yaitu mengganti sejenak aktivitas belajar didalam kelas. Upaya itu dilaksanakan disemua tingkatan  pendidikan  di  Indonesia,  mulai  dari  Pendidikan  Anak  Usia  Dini hingga perguruan tinggi (Firdaus, 2020).
Pandemi covid 19 telah merubah cara pandang pembelajaran yang harus dilakukan secara online (daring). Pendidik pun sudah terbiasa beradaptasi dalam kondisi seperti ini. Interaksi yang dilakukaan hanya bisa melalui perantara platform-platform online. Selain di sekolah, kemampuan social peserta didik dibangun dan dilakukan di rumah bersama dengan orang tua mereka masing-masing melalui interaksi saat orang tua dan peserta didik saling bekerja sama menyelesaikan tugas sekolah yang diberikan oleh guru pada masa pandemi ini.


dalam dunia pendidikan, saat ini sedang digalakkan program literasi yang sering dikenal dengan istilah GLS (Gerakan Literasi Sekolah). Menurut  UNESCO pengertian literasi adalah seperangkat keterampilan nyata, terutama keterampilan dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks yang mana keterampilan itu diperoleh serta siapa yang memperolehnya. Berbagai macam teknis pelaksanaan kegiatan literasi di sekolah bermacam -- macam. Ada yang dilaksanakan di lapangan apel, di pojok-pojok tertentu, dan ada yang dilaksanakan di ruang kelas masing-masing. Namun kini teknik dalam menggelar kegiatan literasi berubah 360 derajat sejak mewabahnya pandemi Covid 19 ini. Dimana, pembelajaran tidak lagi dilaksanakan secara efektif melalui pembelajaran tatap muka di sekolah atau yang sering disebut dengan pembelajaran luring.


Lantas, apa yang bisa dilakukan. Salah satu usaha konkrit yang bisa dilakukan adalah Literasi Digital. Semua kegiatan saat ini melakukan penyesuaian, hampir seluruhnya berbasis penggunaan digital. Hal-hal yang tidak memungkinkan dijangkau oleh kegiatan literasi media cetak diupayakan melalui digitalisasi literasi.


Apa Itu Literasi Digital? Tidak hanya mencakup kemampuan mengoperasikan gawai pintar dan internet, literasi digital adalah kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang didapat melalui berbagai sumber digital secara bertanggung jawab. Peningkatan aktivitas secara daring selama masa pandemi ini semakin memperkuat urgensi peningkatan digital literasi bagi peserta didik.


materi literasi digital juga harus disertakan dalam pelatihan guru, Kreasi Gerakan literasi digital dapat dilaksanakan Melalui Guru memberikan motivasi peserta didik untuk gerakan literasi dengan guru Membuat Materi Pembelajaran Melalui Video Pembelajaran sesuai dengan Mata pelajaran yang ada dan menayangkannya sebelum dimulai pembelajaran. Guru saat menanyangkan materi dan soal pembelajaran disertai dengan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan literasi. Setelah peserta didik menuliskan kembali apa yang dibacanya, peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil tulisannya secara lisan. (Tahap pembelajaran)
Kegiatan literasi juga perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak pada masa pandemi ini, karena semua aktifitas pembelajaran dilakukan di rumah. Dukungan tersebut terutama dari orang tua. Orang tua dituntut untuk memantau dan mendampingi anak melakukan literasi. Orang tua bisa menyediakan bahan literasi untuk anak. Setelah dukungan dari orang tua sudah terpenuhi secara otomatis anak akan dengan ikhlas melakukan kegiatan berliterasi. Semakin banyak membaca, akan sangat besar manfaatnya bagi upaya menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman. Siswa yang memiliki minat baca yang tinggi akan berpengaruh terhadap motivasi belajar.


Apapun kondisinya, bagaimanapun situasinya hendaknya kegiatan literasi tetap mesti dilaksanakan agar menciptakan kebiasaan minat baca yang tinggi bisa dimiliki sedari anak-anak berada di bangku sekolah. Pertama mengadakan literasi pada pembelajaran jarak jauh atau daring memang sempat mendapatkan kendala, anak belum paham memulainya. Banyak anak yang tidak mempunyai buku selain buku pelajaran. Pada akhirnya solusinya menggunakan literasi digital. Kegiatan literasi selama daring tidak dikhususkan membaca buku cerita, tetapi membaca bacaan dari berbagai sumber. Bisa dari media social , Video pembelajaran, youtube dan lain-lain. Kompetensi seperti ini akan sangat relevan dengan tuntutan era digital saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun