Mohon tunggu...
Apriana Susaei
Apriana Susaei Mohon Tunggu... Administrasi - senang menulis apa saja

sedikit pengalaman, kurang membaca, jarang belajar dari orang lain, banyak merenung, masih belajar dan senang menulis apa saja

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Evolusi Sistem Pembayaran ASEAN dan Pariwisata Indonesia

4 Juni 2023   22:27 Diperbarui: 4 Juni 2023   22:38 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Souvenir di Bali (unsplash.com/ankit saxena)

Rafika Astuti, seorang penjual suvenir khas NTT di lokasi wisata Batu Cermin, Labuan Bajo tampak sumringah menyambut KTT ASEAN ke-42. Dia mengaku jika gelaran tersebut meningkatkan penjualan barang dagangannya dari hari ke hari. Dia bersyukur karena pemerintah telah melibatkan UMKM dalam acara tersebut.

Penyelenggaran KTT ASEAN ke-42 yang hanya berlangsung beberapa hari tersebut, mungkin hanya berdampak pada warga lokal di Labuan Bajo seperti Rafika. Namun, dampak kesepakatan yang diputuskan dari pertemuan tersebut ternyata jauh lebih luas dan berdampak panjang bagi jutaan pedagang suvenir di seluruh destinasi wisata Indonesia.

Salah satu kesepakatan pertemuan tersebut adalah konektivitas sistem pembayaran di kawasan ASEAN. Hal tersebut merupakan evolusi sistem pembayaran yang menguntungkan. Melalui sistem pembayaran ini, perpindahan dana lintas negara di ASEAN lebih murah, cepat dan aman.

Konektivitas sistem pembayaran tersebut membawa dampak yang signifikan untuk mendukung dan mengakselerasi perdagangan antarnegara, pasar keuangan, investasi dan tentu saja pariwisata. Keuntungan yang lain adalah makin mudahnya akses pasar bagi UMKM, mereka lebih mudah dan aman untuk menjual jasa dan barang dagangan.

Bukan hanya itu, para Tenaga Kerja Indonesia di negara ASEANpun akan lebih mudah untuk mengirimkan dana kepada keluarganya, keluarga yang akan mengirim dana ke Mahasiswa yang berada di luar negeri, serta para pelancong dari negara kita yang bepergian ke wilayah ASEANpun akan makin mudah berbelanja di tempat-tempat wisata.

Dahulu, pengalaman saya berkunjung ke Chatuchak Market di Thailand, saya kesulitan untuk membeli barang titipan dan oleh-oleh. Menghitung dan memperbandingkan kurs antara Baht dan Rupiah saat belanja –terutama untuk menghitung sisa uang yang ada– membuat saya kerepotan (walau saya sudah menukar uang), sementara barang yang harus dibeli sangat banyak. Dengan adanya integrasi sistem pembayaran, pasti transaksi akan lebih mudah, efisien dan tentu saja aman.  

Pun sebaliknya, wisatawan dari berbagai negara ASEANpun akan makin mudah berbelanja di Indonesia, salah satu contoh nyata konektivitas sistem pembayaran adalah layanan pembayaran digital Quick Response atau QR code. Bahkan, saat ini Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) sudah bisa digunakan di Indonesia, Thailand dan Malaysia. QRIS atau kemudian disebut QRIS Cross Border ini akan menjadi percontohan untuk diimplementasikan lebih luas di Negara ASEAN lainnya September nanti.

Kebijakan ini sejalan dengan kenyataan di lapangan. Data menunjukan, presentase perjalanan wisatawan mancanegara ke Indonesia masih di dominasi oleh negara yang berasal dari wilayah ASEAN. Malaysia dan Singapura, masih menjadi negara yang paling sering berwisata ke Indonesia.

Data Wisatawan Mancanegara Yang Berkunjung Ke Indonesia (www.goodstats.id)
Data Wisatawan Mancanegara Yang Berkunjung Ke Indonesia (www.goodstats.id)

Bank Indonesia 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun