Mohon tunggu...
Apriana Susaei
Apriana Susaei Mohon Tunggu... Administrasi - senang menulis apa saja

sedikit pengalaman, kurang membaca, jarang belajar dari orang lain, banyak merenung, masih belajar dan senang menulis apa saja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Apakah Semakin Banyak Orang Berkacamata?

11 Juli 2022   19:16 Diperbarui: 13 Juli 2022   10:00 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kacamata (sumber : Pixabay/topeasokere)

“Jangan deket-deket nonton TV-nya, nanti matamu rusak!” kalimat perintah larangan ini dahulu sering kita dengar dari ibu kita di rumah. Zaman telah berubah, dewasa ini anak-anak maupun orang dewasa lebih banyak berlama-lama menonton lewat gawai.

Jarak menonton mereka lewat gawai tentunya lebih dekat daripada menonton televisi (TV).

Beberapa hari yang lalu, ketika menaiki commuter line, saya tidak sengaja memperhatikan bahwa sebagian besar penumpang saat itu berkacamata, termasuk saya. Apakah itu sebuah kebetulan atau memang hanya trend belaka.

Pandemi Covid-19 ternyata ditengarai memengaruhi peningkatan kasus gangguan mata minus (myopia). Menurut laman Kompas, peningkatan kasus ini pada saat pandemi bukan hanya pada orang dewasa namun juga terjadi pada anak-anak.

Laporan WHO tahun 2019 menyebutkan, sebanyak 2,6 Miliar penduduk dunia pada tahun 2020 diperkirakan menderita myopia dan 312 juta di antaranya diderita oleh penduduk di bawah usia 19 tahun. 

Selanjutnya, disebutkan pada tahun 2030 diprediksi akan meningkat sebanyak 3,3 Miliar. Masih menurut WHO, perubahan gaya hidup merupakan faktor yang menentukan peningkatan kasus myopia di dunia. 

Salah satunya berkurangnya waktu yang dihabiskan di luar ruangan dan meningkatnya aktivitas penglihatan dalam jarak dekat salah satunya adalah lama waktu yang dihabiskan dalam menatap gawai.

Dahulu, orang yang berkacamata diasosiakan dengan kutu buku. Dalam film atau sinetron terkadang juga pengguna kacamata digambarkan sebagai orang-orang cerdas.

Menurut laman Kompas, stereotip orang berkacamata dianggap cerdas sudah ada sejak zaman dahulu. Kacamata sering dihubungkan dengan kesuksesan, kepintaran, ketekunan dan kecerdasan.

Tak heran, pada masa kini orang menggunakan kacamata agar terlihat lebih pintar dan lebih sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun