[caption id="attachment_177619" align="alignnone" width="347" caption="Ilustrasi (visimaya.com)"][/caption] Menulis pada hakikatnya adalah bertujuan untuk mengungkapkan segala memori yang tersimpan dalam naluri. Mengubah memori tersebut dalam sebentuk kalimat yang tersusun secara rapi dan indah dalam alur sistemik. Yang memiliki kapasitas positif dan kebermanfaatan bagi pembaca. Tentu pula dengan memiliki nilai jual yang bermanfaat. Berbagai ulasan yang membentuk sebuah artikel, apapun jenisnya tersusun dari bangunan dan kerangka yang pada prosesnyamembutuhkan tingkat kejelian yang matang. Seorang penulis tak serta merta menuangkan segala gagasannya tanpa melalui proses editing yang cukup selektif. Kematangan emosional tersaji lewat pemikiran dan daya imaji yang dalam terlepas tulisan dalam bentuk apapun (sajian fakta maupun fiktif). kecermatan berpikir, keluwesan wawasan pengetahuan, pemahaman sosial kultural, dan (bahkan) kematangan mental si penulisnya. Beberapa waktu yang lalu Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat edaran nomor 152/E/T/2012 kepada seluruh rektor/ketua/direktur perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia tentang publikasi karya ilmiah. Dalam Surat edaran tersebut isinya bahwa mulai Agustus 2012 harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah. pertama; untuk lulus program Sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah. Kedua; untuk lulus program Magister harus telah menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah nasional diutamakan yang terakreditasi Dikti. Ketiga; untuk lulus program Doktor harus telah menghasilkan makalah yang diterima untuk terbit pada jurnal internasional. Tak pelak lagi, kebijakan itu menjadi topik hangat di media dan jejaring sosial. Berita itu cepat beredar. Mahasiswa dan kalangan perguruan tinggi atas keputusan ini menunjukkan mereka umumnya terkejut. Ada suasana kecemasan yang terasa. Keadaan ini cukup beralasan. Karena memang Minat Menulis dikalangan Mahasiswa kita sangatlah rendah , Menulis Skripsi saja sudah begitu Susahnya apalagi di jurnal ilmiah, Sehingga Jurnal Ilmiah adalah hal yang masih asing bagi mahasiswa. Menurut pandangan Penulis,kebijakan baru pemerintah tentang Kelulusan Perguruan tinggi tak perlu lah terlalu di cemaskan.Di sini lah seharusnya mahasiswa mendorong dirinya untuk mentradisikan diri menulis. Menulis merupakan kemampuan yang perlu diasah oleh mahasiswa.Bukankah mahasiswa memiliki ilmu, gagasan, pemikiran, aspirasi, dan pengalaman yang bisa membantu untuk dituliskan? Yang barang tentu, apa yang dituliskan mahasiswa bermakna bagi dunia pendidikan dan masyarakat. [caption id="attachment_177620" align="alignnone" width="387" caption=" Mahasiswa Menulis lah (annida-online.com)"]