Mohon tunggu...
Surya Puspita
Surya Puspita Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

helo

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tips Menjaga Komunikasi yang Efektif antara Pemimpin dengan Karyawan pada Saat WFH

2 Agustus 2021   19:25 Diperbarui: 4 Agustus 2021   19:36 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak pandemi Covid-19 yang kian merebak di Indonesia, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 sesuai dengan anjuran World Health Organization (WHO). Kebijakan yang diterapkan saat ini dimulai dari cuci tangan, tidak berkumpul/melakukan pertemuan, menjaga jarak bahkan dilakukan langkah isolasi mandiri maupun komunitas. Dengan adanya kebijakan ini, banyak perkantoran baik pemerintahan atau  swasta yang menerapkan skema bekerja dari rumah (Work From Home).

Pandemi membuat para pemimpin ditempa dengan masalah yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Oleh karena itu, banyak dari pemimpin yang terpaksa harus membuat sebuah keputusan dengan cepat dan bijak demi mempertahankan produktivitas bisnis perusahaan.

Selain itu, situasi tersebut juga menimbulkan adanya transformasi digital secara cepat dalam alur bekerja. Aktivitas bekerja di kantor seperti rapat maupun berbincang-bincang kini tidak dapat dilakukan seperti sebelumnya.  Lalu, komunikasi antara para pemimpin dengan karyawan juga terhambat.

Menurut Richard L.Daft dalam buku The Leadership Experience (edisi 7) Kepemimpinan berarti berkomunikasi dengan orang lain sedemikian rupa sehingga mereka dipengaruhi dan termotivasi untuk melakukan tindakan yang memajukan tujuan bersama dan mengarah ke hasil yang diinginkan. Komunikasi yang efektif melibatkan baik transferensi dan saling bertukar  informasi.

Pemimpin menggunakan komunikasi untuk menyatukan orang-orang di sekitar kesamaan tujuan dan identitas serta untuk memastikan bahwa visi dan strategi dipahami dan diterima secara mendalam oleh karyawan. Dengan adanya penetapan skema bekerja dari rumah yang membuat para pemimpin merencanakan solusi agar dapat berkomunikasi dengan karyawannya tetap efektif.

Oleh karena itu, pada saat perusahaan telah menetapkan kebijakan wfh, pemimpin perlu merencanakan strategi komunikasi yang efektif secara matang agar mencegah terjadinya misinformation, miscommunication, dan karyawannya dapat menyampaikan aspirasi secara positif pada saat bekerja jarak jauh. Miscommunication terjadi karena koneksi yang kurang bersahababt, gadget yang digunakan kurang memadai, salah menafsirkan pesan yang diterima, hingga mood dari setiap karyawan itu sendiri. Adanya miskomunikasi dalam pekerjaan tentunya menjadi hal yang tidak efektif.

Untuk mencegah miscommunication dan menjaga komunikasi tetap efektif saat WFH, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh pemimpin, di antaranya:

  • Lakukan Dialog

Pemimpin harus memulai berdialog dengan anggota tim untuk menjalin hubungan yang dekat. Semakin personal suatu komunikasi, maka chemistry yang tumbuh di antara pemimpin dengan anggotanya akan semakin baik. Meskipun komunikasi dilakukan secara virtual, dengan sesi one-on-one, pemimpin dapat menanyakan hal yang lebih spesifik seperti apa yang dirasakan oleh anggota timnya dengan sistem kerja saat ini.

  • Berkomunikasi dengan Empati

Setiap perusahaan memiliki peraturan berbeda, namun paling tidak berkomunikasi dengan empati, seperti merespon dengan nada dan kata yang menunjukkan saling kepedulian satu sama lain, menerima metode yang berbeda dalam mencapai tujuan yang sama, dan menawarkan jam kerja yang fleksibel

  • Memberikan alasan di balik sebuah keputusan

Pada saat melakukan diskusi atau rapat, hendaknya para pemimpin untuk memberikan alasan di setiap keputusan dari hasil diskusi agar mereka dapat bekerja dengan tenang, kondusif dan tidak akan ada misinformasi yang beredar. Informasi yang tidak tepat itu muncul karena adanya asumsi yang tidak dikonfirmasi. Maka dari itu, pemimpin dapat memberikan informasi yang relevan dan cukup kepada karyawannya.

Penggunaan skema bekerja dari rumah yang merupakan bagian dari konsep telecommuting (bekerja jarak jauh) di mana skema ini merubah sistem kerja dari yang sebelumnya konvensional menjadi online. Pada sistem kerja telecommuting/teleworking ini, komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi dengan melibatkan teknologi atau komunikasi digital, misalnya dengan menggunakan telepon, social media, dan e-mail.

Pemimpin dapat menggunakan berbagai macam platform komunikasi yang ada untuk menanyakan kabar karyawan, meminta saran atau pendapat, atau memberikan berbagai motivasi agar semangat dan produktivitas tetap terjaga.

Saat menerapkan skema work from home, pemimpin memastikan semua channel komunikasi seperti Whatsapp, Line atau aplikasi lainnya selalu standby. Pemimpin juga dapat menggunakan tools lainnya yang berbasis video call atau conference call seperti Zoom, Skype, atau Google Meeting.  Adanya bantuan aplikasi yang telah disebutkan membuat para pekerja tetap bisa melakukan rapat dengan pemimpin secara online atau menyelesaikan pekerjaan tanpa harus berada di ruang kerja kantor.

062941900-1589366107-sering-online-meeting-mengapa-terasa-lebih-melelahkan-shutterstock-1692360436-6107ed7015251061752fcf92.jpg
062941900-1589366107-sering-online-meeting-mengapa-terasa-lebih-melelahkan-shutterstock-1692360436-6107ed7015251061752fcf92.jpg
Banyaknya fitur video conference ini dapat dimanfaatkan oleh para pemimpin, salah satunya pemimpin dapat membentuk Team-building Virtual karena kerjasama yang baik antar tim adalah kunci kesuksesan perusahaan. Salah satu kegiatan yang dapat diselenggarakan seperti bermain games, atau mengadakan acara makan bersama secara virtual. Cara ini dapat dilakukan oleh pemimpin sebagai waktu istirahat sejenak bagi anggota tim agar dapat kembali produktif saat bekerja, dan terhindar dari burn out.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun