Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis dan Conten Creator

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Cilok dan Bumbu Kacangnya yang Melegenda

10 September 2024   10:10 Diperbarui: 10 September 2024   10:16 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cilok bumbu kacang (nova.grid.id)

Carilok Cilok, lima ratusan, bumbuna asli, bisa diatur.

Terdengar suara pedagang cilok yang melintas setiap sore. Dengan gerobak yang didorong, pedagang cilok sudah mengais rezekinya. Suara panggilan dari amplifier kecil yang direkam, tentu tidak membuat capek. Saat melintas didepan rumah, sudah tidak ragu lagi untuk menghentikan pedagang cilok fenomenal tersebut. Hanya dengan lima ratus rupiah per biji, saya bisa mendapatkan 6 buah cilok. Di bungkus dengan plastik bening dan diberi tusukan bambu. Ditambah lagi dengan bumbu kacang yang melegenda, sambal dan kecap. Membuat sensasi rasa gurih dan enak melekat di lidah. 

Enaknya makan cilok saat masih panas, udh ah udh ah, ditiup tiup cioknya. Ternyata didalamnya ada irisan daging sapi yang meleleh. 

Apa rahasia cilok yang membuat ketagihan?

Ternyata dari beberapa orang yang ditanya, mereka mengungkapkan bahwa yang membuat ketagihan untuk membeli lagi cilok yaitu dari bumbu kacangnya. 

Kenapa bumbu kacang? Begini penjelasannya, 

1. Jiwa Cilok Berada di Bumbu Kacang

Bumbu kacang itu ibarat jiwa dari setiap cilok. Bayangkan cilok kenyal tanpa cocolannya yang gurih dan pedas. Rasanya kurang lengkap, bukan? Bumbu kacang yang pas punya perpaduan rasa yang sempurna: gurih dari kacang tanah yang dihaluskan, manis dari gula merah, sedikit pedas dari cabai, dan aroma sedap dari bumbu-bumbu lainnya.

2. Rahasia Kenikmatan dalam Setiap Sendok

Setiap sendok cocolannya membawa kita pada petualangan rasa yang tak terlupakan. Sensasi pertama yang terasa adalah gurihnya kacang tanah yang melekat di lidah. Lalu, rasa manis gula merah menyusul, memberikan keseimbangan yang pas. Dan terakhir, sedikit sensasi pedas yang membuat kita terus ingin mencoba lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun