Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tsunami Covid-19 Sedang Melanda Wilayah Kami

19 Mei 2021   09:01 Diperbarui: 19 Mei 2021   15:16 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : CNN Indonesia

Judul berita tersebut seperti bombastis tetapi itu realita yang sedang kami alami kini. Tsunami Covid-19 diawali dengan klaster pernikahan di Desa Tapang Semadak, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Pesta pernikahan itu sendiri terjadi saat salah satu karyawan perusahaan sawit mengadakan resepsi di camp (sebutan lokal untuk perumahan karyawan perusahaan sawit) pada awal April lalu.

Tidak lama setelah resepsi tersebut, Rumah sakit Umum Daerah, tempat dimana istri saya bekerja kedatangan pasien dengan suspek Covid-19 yang bergejala, kemudian disusul beberapa orang lagi. Tidak lama kemudian pasien dinyatakan meninggal karena Covid-19, satu pasien dengan gejala berat kemudian dirujuk ke Pontianak, meski akhirnya meninggal dunia dalam perawatan.

Ruang isolasi rumah sakit yang hanya tersedia 6 bed menjadi penuh, sedangkan 2 pasien yang tidak tertampung harus dititipkan di ruang ICU setelah dilakukan pengosongan ruangan dan penyemprotan disinfektan.

Selama ini wilayah kami relatip aman dari infeksi Covid-19, ruang isolasi nyaris tidak pernah penuh, bahkan hampir dipastikan kosong karena rendahnya tingkat infeksi sebelumnya. Setelah dilakukan tracing klaster pernikahan, pada 12 April ditemukan 119 orang terkonfirmasi positip. Tracing terus dilakukan pada daftar tamu hingga akhirnya sekitar 150an terkonfirmasi positip. 

Imbas klaster penikahan juga terasa di Kabupaten tetangga seperti Sintang. Sintang sendiri juga mengalami tsunami ratusan pasien terkonfirmasi positip. Proses penyekatan harus dilakukan oleh pemda.  Sejumlah 3 orang klaster pernikahan meninggal dunia, itu kenaikan drastis karena sebelumnya hanya 3 orang meninggal dunia sejak Covid-19 melanda dunia sehingga total 6 orang meninggal dunia dengen gejala Covid-19, naik 100 persen!

Tidak hanya itu saja, Kompleks tempat kami tinggal juga dilanda badai Covid-19, yang diawali oleh keponakan saya yang tinggal tidak jauh dari rumah kami. Awalnya dia konsultasi dengan istri via Whatsup karena mengalami gejala seperti kehilangan indra perasa dan penciuman serta demam. Istri saya menduga hanya pilek dan demam biasa karena cuaca, tetapi setelah dilakukan tes swap ternyata positip covid-19. Kemudian disusul oleh beberapa orang lagi. 

Salah satunya sempat bersentuhan langsung dengan istri saya. Kompleks kami yang hanya berisi sekitar 54 rumah, 6 rumah diantaranya hingga kini sudah terkonfirmasi positip beberapa diantaranya suspek tanpa gejala. Dikompleks kami sendiri tidak ada yang hadir dalam klaster pernikahan, tetapi penularan bisa saja terjadi karena infeksi itu sudah bergerak ke semua arah.  

Tentu saja membuat saya sedikit kuatir karena, kami hampir tiap hari saling berkunjung ke rumah masing-masing. Terlebih lagi yang aktif berkunjung adalah mertua dan anak saya yang sangat rentan terinfeksi. Setelah istri melakukan rapid tes dan negatif membuat kami lega, tetapi kami harus menjalani isolasi mandiri secara sukarela karena pernah bersentuhan langsung dengan orang yang terpapar Covid-19.

Hingga kini dugaan lonjakan orang yang terpapar Covid-19 bisa mencapai 600an orang. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Sekadau yang hanya sekitar 210.000 jiwa, tingkat infeksi mencapai 3 orang per 1.000 jiwa. Meski tidak terjadi histeria karena kematian dan pasien yang tidak tertangani seperti di India tetapi kesibukan yang luar biasa terjadi di semua tempat perawatan medis. 

Siaga I diberlakukan dan penyekatan seharusnya sudah selesai pada tanggal 17 Mei diperpanjang hingga 30 Mei 2021. Semoga tsunami ini lekas berakhir tetapi patuhi protokol kesehatan karena Covid-19 bisa melanda siapa saja. Tetap waspada dan jangan lengah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun