Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kala Tuhan Menjadi Terhina

21 April 2020   06:22 Diperbarui: 21 April 2020   06:54 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang bertanya mengapa Yesus itu Tuhan harus disalib dan menjadi tidak berdaya dan mati. Tuhan dihina dan dilecehkan. Mari kita merenung sejenak, Yesus datang ke dunia dengan wujud inkarnasi sebagai manusia. Dalam natur manusia, Dia menjalani semua proses sebagai manusia. Dia lahir dari rahim wanita, bertumbuh dari kecil menjadi dewasa, menjalani proses belajar sebelum menyebarkan Kabar Baik. Semua proses itu dilalui Yesus sebagai manusia. 

Banyak manusia seringkali tidak sabar untuk menjalani proses Tuhan. Yudas contohnya. Sebagai murid Yesus, Yudas tidak sabar untuk segera menjadi orang besar. Dia ingin cepat kaya. Yudas adalah seorang akuntan, teliti dalam hal keuangan, sehingga saat Maria menggunakan minyak narwastu untuk membasuh kaki Yesus, Dia bisa menafsir berapa nilainya. Mungkin sebagian besar Orang Yahudi saat itu ingin juga segera menjadi Israel menjadi negara merdeka dari jajahan Romawi. 

Tetapi Tuhan lebih memilih jalan sebagai "Yang Tersalib" untuk menebus dosa manusia. Tuhan menjadi terhina karena disalib. Orang yang disalib saat itu adalah orang yang melakukan pelanggarn berat. Kriminal kelas berat dan teroris yang layak mendapat hukuman dengan cara disalib. Tuhan menjadi yang terlecehan demi menebus dosa manusia yang dikasihi. Tuhan memilih jalan hina demi kemuliaan manusia. Dia tidak memilih jalan yang hebat dan "wah" menurut ukuran manusia. Pikiran Tuhan bukan pikiran manusia.

Dengan Dia menjadi terhina, Bukan hanya Israel yang dibebaskan tetapi kerajaan Romawi mampu ditaklukkan beberapa abad kemudian. Dia menghargai proses. Dia menghargai kerja manusia yang taat dan setia. Kita seringkali kecewa dan melihat Tuhan tidak bekerja, Tetapi Tuhan tidak pernah diam. Setiap kerja manusia, Tuhan hargai tetapi kita harus ditempa oleh proses. Kita melalui proses sebelum hasilnya dituai.

Kini kita sedang dihadang oleh pandemi Covid-19. Ini tentu kita yakini sebagai proses dari Tuhan untuk mendidik kita menjad taat dan disiplin, bukan menggunakan menggunakan label kuasa Tuhan secara sewenang-wenang. Kuasa Tuhan bekerja pelan tapi pasti.  

Tuhan mengharuskan kita melalui proses ini dengan tujuan akhir yang baik dan sempurna. Kuasa Tuhan bukan kesewenangan tetapi sebuah proses untuk menjadikan hidup saya dan anda menjadi lebih baik. Semua akan indah pada waktuNya. Selamat menjalani paskah yang berbeda karena Covid-19. Tuhan meberkati kita semua. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun