Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Penari (1)

20 Maret 2020   10:48 Diperbarui: 20 Maret 2020   11:14 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian Nawang dan Erin berganti kostum warna emas dan juga masing-masing memegang sebuah topi caping. Mereka mulai menari dengan diringi musik dari gadget yang mereka bawa. 

Dengan gemulai mereka menari, aku menikmatinya. Gerakan demi gerakan gemulai dan lincah membuatku terpesona. seakan aku melihat bidadari dari kahyangan turun untuk memberi pertunjukan terbaik. Mataku tidak pernah lepas melihat mereka menari. Indah, sungguh indah membuatku terhibur pada kepuasan yang tidak pernah aku rasakan. Mereka mencoba mengajakku menari tetapi aku hanya ingin menonton saja. Buaian tarian membawa aku pada alam yang tinggi. Ektase kehidupan kurasakan kini.

"bang, bangun" aku mendengar suara pria membangunkan diriku. Aku tersadar dari bangun ternyata sudah diatas batu.

"kemana mereka ?" tanyaku pada pria yang membangunkanku

"siapa mereka ?" tanya balik pria itu 

"Nawang dan Erin" jawabku 

"Saya tidak tahu. jawab pria itu" balas pria itu

Aku terhenyak kebingungan. Memikirkan peristiwa semalam

Bersambung 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun