Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Politik

PSI Setelah Pernyataan Ahok

21 Februari 2020   11:59 Diperbarui: 21 Februari 2020   12:20 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari lalu Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok membuat pernyataan yang menohok PSI (partai Solidaritas Indonesia). Sebagai figur yang blak-blakan Ahok bicara seperti biasa yang langsung menohok PSI. Ahok menyebut PSI sebagai 'partai kecil yang ngomong gede'.

Dalam sebuah pernyataan ahok  dalam sebuah video, menyatakan bahwa PSI ingin memanfaatkan dirinya agar bisa lolos parliamentary threshold (ambang batas parlemen) agar bisa lolos ke Senayan. Dalam pernyataanya Ahok menyatakan PSI menawarkan uang 5 milyar untuk pembuatan film dirinya asal PSI yang menjadi pelaksananya, tetapi Ahok menolaknya karena merasa PSI memanfaatnnya, sementara dia di penjara. Selain itu ketidak sukaan beliau juga karena di balik PSI adalah Sunny sebagai tokoh utama di belakang layar.

Dalam tanggapan PSI melalui Danik Eka Rahmaningtyas, Wasekjen PSI, menjawab sindiran Ahok tersebut dengan ucapan terima kasih dan doa. Dia menambah PSI akan berjuang menjaga amanah rakyat dan mengecilkan suaranya selama ini. Saya sendiri mafhum dengan gaya Ahok yang ceplok batok bicaranya, tetapi sebenarnya ini harus menjadi batu loncatan bagi PSI bukan batu sandungan.

PSI partai politik yang masih muda dan diiisi oleh kalangan milenial yang muda, kini kiprahnya hanya baru terdengar di Jakarta. Di banyak daerah lain cenderung senyap. Di Kalimantan Barat, tempat saya domisili, hanya mendapatkan 2 kursi parlemen di tingkat Kabupaten/kota. Sehingga kiprahnya belum berarti ditambah lagi beberapa wilayah mendapatkan hasil yang mengecewakan dibawah 1% suara.

Harus kita akui bahwa PSI kekurangan figur tokoh yang kuat untuk menggelembungkan perolehan suara. Beberapa wilayah pengurus PSI belum dikenal sebagai tokoh dikenal luas sebagai tokoh yang berkiprah bagi daerahnya. Hanya sekedar melengkapi syarat menjadi pengurus. Ini tentu harus menjadi evaluasi bagi pengurus PSI. Saatnya PSI kerja, kerja dan kerja.

referensi: 1 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun