Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona Daerah Terluar Indonesia (I)

10 Desember 2015   14:49 Diperbarui: 11 Desember 2015   06:35 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesona daerah Jagoi Babang tidak pernah habis untuk dieksplorasi. Selain memiliki pemandangan indah untuk dijadikan obyek foto, wisata ke pasar Serikin (Malaysia) menjadi daya tarik tersendiri.

Perjalanan kali ini atas undangan dari Pak Asem yang meminta untuk mendokumentasi sebuah acara. Kesempatan ini tidak akan aku sia-siakan, selain dapat makan dan tidur gratis juga bisa melancong ke keluar negeri meski cuma ke kampung Serikin.

Setelah acara selesai aku bergegas ke kantor imigrasi Jagoi Babang. Kebetulan staf imgrasi adalah warga lokal yang sebelumnya hadir di acara yang aku dokumentasi. Atas anjuran dia kami sebaiknya mengurus surat jalan yang hanya berlaku sehari dan gratis daripada mengurus PLB (Pas Lintas Batas) yang dikenakan biaya.  

[caption caption="Pangkalan Ojek Batas Negara"][/caption]wisata di event pasar akhir pekan di Serikin. Retribusi yang ditarik pemerintah dari para pedagang jelas mendatangkan pemasukan bagi Malaysia. Belum lagi beragam paket wisata untuk mengunjungi Pasar Serikin terlihat marak.

Bus-bus dan mobil-mobil sekelas Kijang milik biro perjalanan memenuhi parkirkan Pasar Serikin, belum lagi kendaraan roda dua. Terlihat banyak wisatawan asing mereka bawa ke pasar Serikin. Jika dilihat kondisi alam, Jagoi Babang jauh lebih Indah dibanding Serikin. Sebuah keprihatinan pribadi saya melihat hal ini.

[caption caption="Aksesoris dan beragam komoditas Indonesia di Jual di Pasar Serikin"]

[/caption]

[caption caption="Taksi/Travel Pangantar Wisatawan"]

[/caption]

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun