Kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat desa semakin lama semakin meningkat ditambah penghasilan yang tidak menentu hal inilah yang mendorong masyarakat desa dalam berupaya memenuhi kebutuhan sehari-hari, salah satunya dengan saling bekerja sama membentu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dengan adanya UMKM ini membantu masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Di Desa Kembangsari terdapat permasalahan yang berkaitan dengan UMKM masyarakat desa yakni berkaitan dengan aspek pemasaran. UMKM masyarakat Desa Kembangsari adalah kopi karena mayoritas penduduk Desa Kembangsari adalah petani kopi, beberapa warga desa mempunyai lahan kopi yang cukup luas dikarenakan tanah dan suhu wilayah Desa Kembangsari sangat unggul untuk tanaman kopi. Hal ini merupakan salah satu keunggulan dalam bidang UMKM yang berupa tanaman kopi, UMKM ini menjadi solusi saat tim kami berkonsultasi dengan salah satu pengurus UMKM khususnya di Dusun Tanjungan, masyarakat desa sering mengolah biji kopi menjadi bubuk kopi untuk dikonsumsi sendiri maupun diperjualbelikan. Namun, masyarakat Dusun Tanjungan terdapat kendala pada aspek pemasaran, yang mana aspek tersebut berkaitan dengan kemasan produk kopi yang kurang menarik konsumen serta produk kopi yang dijual pun masih sebatas lingkungan masyarakat Desa Kembangsari. Hal ini tentu berkaitan erat dengan tujuan dari SDGs pada poin 1 yakni Desa tanpa kemiskinan dan poin 8 pertumbuhan ekonomi desa merata, oleh karena itu kami selaku tim KKN UNNES GIAT 3 Desa Kembangsari berinisiatif untuk melakukan Rebranding Kemasan Produk Kopi kepada warga Desa Kembangsari.
Rabu, tanggal 10 November 2022 Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Kembangsari berkolaborasi dengan UMKM setempat melalui kader desa untuk meningkatkan kualitas kemasan agar mampu bersaing di pasaran melalui kader Desa Kembangsari. Salah satu pengurus UMKM Dusun Tanjungan, Ibu Ifa meminta tolong kepada Mahasiswa UNNES GIAT 3 untuk dibuatkan kemasan dan label kopi bubuk supaya bisa meningkatkan kualitas jual agar mampu bersaing di pasaran. Kebetulan ada rekan mahasiswa yang mempunyai hobi dalam bidang seni terutama dalam hal mendesain gambar, mahasiswa tersebut bernama Miselia Kusuma Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, kemudian untuk tahap penjualan Misel dan rekan-rekan mahasiswa memberi edukasi kepada kader desa dalam penggunaan sosial media popular seperti Instagram dan E-commerce popular seperti Shopee, Tokopedia, dan Moselo untuk memasarkan produk.
Adapun program KKN UNNES GIAT 3 adalah program yang di laksanakan untuk mahasiswa tingkat semester secara rutin, Program UNNES GIAT merupakan salah satu Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UNNES di bawah pengelolaan Pusat KKN Universitas Negeri Semarang. Program UNNES GIAT 2022 bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk berkegiatan di tengah-tengah masyarakat sebagai implementasi MBKM.
“Harapan kami dengan diadakannya Rebranding Kemasan Produk Kopi ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan meningkatkan daya jual beli masyarakat yang lebih luas serta dapat menjadi produk lokal yang berkualitas dan dapat bersaing di pasaran”. Ujar Miselia, selaku penanggungjawab program ini.
Cantik bukan desain yang dibuat oleh Mbak Misel, penasaran untuk proses pembuatannya?
Untuk proses pembuatan desain pada tahap awal dilakukan dengan melakukan riset mengenai desain kemasan produk yang serupa di internet.
