Mohon tunggu...
Suryadi Maswatu
Suryadi Maswatu Mohon Tunggu... Jurnalis - Kita sama, kita satu, kita indonesia

Kemiskinan Sejati bukanlah semalam tanpa makan, Melainkan sehari tanpa berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pahlawan Kesiangan Mencari Citra di Musim Pilkada

10 November 2020   19:11 Diperbarui: 10 November 2020   19:21 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pahlawan Kesiangan Mencari Citra di Musim Pilkada

Suryadi Maswatu (Wartawan)

TUTURAN bijak mengatakan, setiap negara akan selalu melahirkan pahlawan pada setiap zamannya. Karena itu, setiap bangsa pada setiap zamannya butuh sosok pahlawan.

Nasionalisme tidak bisa berbunga jika tidak tumbuh di taman internasionalisme. Jasamu selalu kami kenang, perjuanganmu kami lanjutkan.

Dari rentetan perjalanan sejarah babgsa Indonesia juga telah melahirkan banyak sekali pahlawan dari zaman ke zaman. Sebagian dari pahlawan-pahlawan itu bahkan tak hanya lahir dari perut Bumi Pertiwi, tapi juga menjadi pelaku utama dalam proses kelahiran Republik ini.

Hanya saja, setiap tahun bangsa ini memperingati hari Pahlawan dengan segala seremonialnya. Setiap tahun pula selalu ada sejumlah nama yang diajukan dan kemudian diangkat menjadi pahlawan nasional. Namun, sepertinya Republik ini lebih senang dan gemar mementingkan bungkusanya daripada isi.

Maka, jangan pernah melupakan sejarah, karena kita bisa hidup sekarang ini tak luput karena hadirnya sejarah. Cellakanya, ketika moral generasi masa depan hancur maka tunggulah kehancuran generasi penerus bangsa.

Kini masuk musim pilkada. Saat-saat menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada), seperti sekarang ini merupakan waktu yang tepat bagi kandidat, partai politik, dan semua petualang politik untuk mencari muka di hadapan rakyat.

Apa pun yang menyentuh kepentingan rakyat sedapat mungkin dijadikan panggung untuk menuai simpati. Apalagi hari pahlawan, cakada bak pahlawan kesingan bergelirya untuk mencari citra.

Pahlawan kesiangan merupakan sebutan bagi seseorang yang baru saja mau memulai perjuangan setelah masa peperangan (Seperti kandidat saat sekarang). Ini menunjukkan bahwa perjuanganya sia-sia, tak ada gunanya lagi.

Pilkada 9 Desember, kandidat dan parpol bakal terus mencari panggung demi mendongkrak citra. Rakyat pun mesti bersiap menyaksikan drama-drama miris lain di sisa waktu sebelum pemilu digelar. Namun, kita percaya rakyat semakin pintar, tak akan mudah terharu dengan politik pencitraan para pahlawan kesiangan itu.

Fakta membuktikan, demi ambisi politik, persatuan kerap ditanggalkan, perbedaan justru ditonjolkan. Kalaupun lahir pahlawan pada zaman sekarang, itu justru berasal dari kalangan rakyat biasa.

Merekalah yang banyak mempraktikkan nilai-nilai kepahlawanan dalam konteks kekinian. Mereka orang biasa yang rela mendedikasikan diri untuk kepentingan orang banyak, tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan imbalan apa pun.

Ingat tanggal 10 November setiap tahun, langsung atau tak langsung, bangsa ini diingatkan tentang buah manis pencapaian usaha tak kenal para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Pemaknaan terhadap hari penting tersebut oleh masyarakat rupanya bisa sangat beragam.

Peringatan hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November jangan sebatas menjadi seremoni. Peringatan itu perlu menjadi momentum untuk memahami kembali nilai-nilai perjuangan bangsa dan memperhatikan kondisi para veteran yang relah berkorban.

Meski hanya berbekal senjata api seadanya dan bambu runcing, mereka pantang menyerah ditengah serangan gempuran skala besar yang dilancarkan penjajah zaman itu.

Darahmu tumpah di Tanah Pusaka, jiwamu mengawal tegaknya Indonesia, engkau pahlawanku, engkau kusuma negaraku!. Kibarkanlah sayapmu wahai generasi bangsa dan jungjung tinggilah harkat dan martabat negeri tercinta kita.

Jika rasa takut dan malu dalam kebaikan tidak hilangkan maka yakinlah bawa kemajuan hanyalah angan-angan yang tidak akan menjadi kenyataan (*).

dokpri
dokpri
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun