Mohon tunggu...
Suryadi Maswatu
Suryadi Maswatu Mohon Tunggu... Jurnalis - Kita sama, kita satu, kita indonesia

Kemiskinan Sejati bukanlah semalam tanpa makan, Melainkan sehari tanpa berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rapuhnya Ruh Identitas Mahasiswa di Hari Sumpah Pemuda

28 Oktober 2020   17:04 Diperbarui: 28 Oktober 2020   17:09 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingat kawan, bidang seorang sarjana adalah berpikir dan mencipta. Mereka harus bebas dari segala arus masyarakat yang kacau. Tapi mereka tidak bisa terlepas dari fungsi sosialnya. Kemajuan suatu bangsa ada digenggaman para pemuda.

Pemuda atau mahasiswa tentu identik dengan kata "gelisah". Namun, Kegelisahan yang lekat dengan diri pemuda bisa diartikan negatif dan positif, tergantung dari sudut mana kita memandang.

Dari sudut pandang yang positif, kegelisahan merupakan penanda sebuah kesadaran. Kesadaran akan lingkungan yang ada di sekitarnya. Kesadaran akan apa yang telah, sedang, atau akan terjadi.

Jika kita tidak sadar akan adanya ketidakberesan, tentu kita tidak akan gelisah. Sifat pemuda yang penuh dengan rasa ingin tahu, mempertanyakan apa yang salah, dan menginginkan perubahan, membuat mereka seringkali terlihat gelisah.

Publik tentu memberi apresiasi dengan adanya gerakan mahasiswa yang muncul saat ini, termasuk yang terakhir melalui gelombang aksi demonstrasi menolak Pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja.

Kita berharap, agar selain melakukan aksi demonstrasi di jalanan, mahasiswa juga perlu memperkaya gerakannya dalam forum-forum debat sehingga memperkuat argumentasi terhadap substansi gerakan.

Harapn semua pihakn, peringatan Sumpah Pemuda tiap tahun tidak hanya sebagai acara ritual tahunan, namun sebagai refleksi bagi Pemuda Indonesia agar terus menjaga sumpah yang telah digaungkan pada 28 Oktober 1928 silam.

Para pemuda pernah bersumpah kepada Indonesia. "Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia".

Setidaknya ada 4 dampak dari peristiwa sumpah pemuda ini, yaitu: Kelahiran persatuan Indonesia, mengokohkan cita-cita kemerdekaan, tercipatanya semboyan bhinneka tunggal Ika. Dan Membangkitkan Rasa Nasionalisme.

Sehingga lahirnya sumpah mahasiswa kini dijadikan semangat oleh generasi mahasiswa zaman covid-19. Yang dimana sumpah Mahasiswa.

"Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, bertanah air aatu tanah air tanpa penindasan. Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbangsa satu bangsa yang gandrung akan keadilan. Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbahasa satu bahasa tanpa kebohongan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun