Dan netizen yang maha benar dan maha baik mengartikannya : malu sama Indonesia, tidak bangga, hingga tidak nasionalis.
Kemarin pagi saya membaca koran pagi dan menemukan berita mengenai curhat ketua KPK dalam sebuah rapat dengan DPR, mulai dari merasa KPK tidak di hargai, hingga mengenai pencegahan korupsi yang seperti lebih dibebankan ke KPK, padahal seharusnya menjadi tanggung jawab bersama-sama.Â
Ada komunikasi yang putus antara DPR dengan KPK mengenai pencegahan korupsi, hingga kata 'dibantu' yang diucapkan ketua KPK. DPR mengartikan kata dibantu dengan asumsi anggaran hingga perhatian dari komisi III ketika ada teror bom molotov di rumah salah satu pimpinan KPK, sementara mungkin ketua KPK menggunakan kata 'dibantu' dalam maksud lain.Berita tersebut lalu di tutup dengan pernyataan bahwa untuk kedepannya harus dipertajam kembali komunikasi antara KPK dengan komisi III.
Dari contoh-contoh diatas, kita bisa melihat betapa pentingnya peran komunikasi yang jelas dan clear, yang tidak di dasarkan pada persepsi ataupun asumsi semata.
Komunikasi membangun data, membangun cerita dan melalui komunikasi yang baiklahh sebuah hubungan baik bisa terbina.Â
Makanya kalau doi sudah mulai gerah, segera ajak bicara.
Dikomunikasikan :D
Jakarta 29-11-2019