Mohon tunggu...
surya hadi
surya hadi Mohon Tunggu... Administrasi - hula

Pengkhayal gila, suka fiksi dan bola, punya mimpi jadi wartawan olahraga. Pecinta Valencia, Dewi Lestari dan Avril Lavigne (semuanya bertepuk sebelah tangan) :D

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Taruhan Baru Bernama Alexis

6 November 2017   12:49 Diperbarui: 6 November 2017   13:19 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah Gubernur dan Wakil Gubernur baru DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang tidak memperpanjang izin usaha Hotel dan Griya Pijat Alexis di Jakarta Utara manjadi realisasi pertama dari sekian banyak janji yang mereka ucapkan ketika masa kampanye.

"Pecah telur satu, kami tak perpanjang izin Alexis  " ujar Sandiaga di Pendopo Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, senin 30/10/2017 seperti dikutip dari Kompas.com.  Istilah pecah telur yang di keluarkan Sandiaga kala itu seolah menunjukkan rasa lega setelah akhirnya berhasil memenuhi salah satu janji mereka semasa kampanye yang memang kalau di timbang timbang merupakan janji yang paling mudah, mengingat penutupan Alexis tidak memerlukan dana APBD ataupun rapat dengan DPRD.

"itu (menutup Alexis) pasti akan harus di lakukan. Buat kami sesuatu yang sudah terucap akan diukur dengan aksi nyata " ujar Sandiaga kamis 20/4/2017.

Nama Hotel dan Griya Pijat Alexis yang berada di Jakarta Utara itu memang mencuat setelah di sebut oleh Anies Baswedan dalam debat Cagub DKI beberapa waktu silam. Kala itu Anies mempertanyakan ketegasan Basuki Tjahaja Purnama yang dianggapnya hanya berani bersikap tegas kepada rakyat kecil  "Untuk urusan penggusuran tegas, tapi untuk urusan prostitusi, Alexis, lemah! Kita akan tegas menghadapi mereka." ujar Anies kala itu dengan berapi api.

Alexis, yang di tenggarai sebagai sarang prostitusi untuk mereka yang berduit menjadi sasaran tembak pertama. Dengan tidak diperpanjangnya izin usaha hotel tersebut, praktis berdampak kepada para pegawai yang menggantungkan hidup dari keberadaan hotel yang di sebut sebut memiliki 'surga' di lantai 7-nya. Pertanyaan yang naik ke permukaan adalah :

Kenapa izin Alexis tidak di perpanjang ??

Apakah syarat dalam perpanjangan izin usaha yang di ajukan Alexis ada yang kurang ?? Apakah ada bukti otentik yang menyatakan kalau Alexis melanggar aturan ?? Atau hanya sekedar ambisi pasangan terpilih tersebut untuk memenuhi janji kampanye ??

Ah, mari kita abaikan kemungkinan terakhir. Saya percaya bahwa Cagub Cawagub terpilih tersebut pastinya bekerja berdasarkan aturan dan undang undang, hanya saja kejelasan data mengapa Alexis di tutup tentunya menjadi hal yang sangat penting untuk di nantikan. Walau mungkin prostitusi di Alexis katanya sudah menjadi rahasia umum,  --saya sih tidak tahu, gak pernah ke sana-namun tak elok rasanya jika sebuah keputusan yang berdampak pada hajat hidup orang banyak hanya di ambil berdasarkan issue yang katanya katanya dan KATANYA.  

Alexis dan semua karyawan yang menggantungkan hidup di sana bukanlah bahan taruhan untuk memenuhi janji kampanye. Transparansi data menjadi tantangan Anies dan Sandiaga selanjutnya, mengingat keputusan tersebut tentunya berdampak banyak, baik bagi para pegawai ataupun para pelaku usaha (pengusaha) yang bergerak di bisnis hiburan dan pariwisata, yang bukan tak mungkin saat ini sedang celinga celinguk melihat takut ada yang salah dengan bisnisnya. 

Bukannya apa, hanya saja di era teknologi dan informasi yang tanpa batas ini, serta penyebaran hoax di media sosial yang bukan main cepat penyebarannya dengan informasi yang rata rata berisi hinaan, fitnah dan sama laknatnya dengan pembuat "beritanya". Bisa di bayangkan apa yang akan terjadi jika saja penutupan Alexis tidak di sertai dengan alasan yang jelas atau kasarnya hanya di dasarkan pada issue semata.

Jaminan kepastian usaha bagi para pelaku bisnis hiburan tentu harus ada. Para pelaku usaha di bidang tersebut tentunya tidak ingin jika tempat mereka di tutup hanya karena issue yang ramai dan merebak di media sosial atau mungkin laporan masyarakat yang mana kembali hanya di sertai oleh hoax tanpa bukti yang jelas. Tutup dan tindak tegas jika memang tempat usaha tersebut bersalah, namun jangan juga menjadi orang yang buta data dan lebih memilih mendengarkan issue yang merajalela. Tak mau kan dicap sebagai pemimpin yang bekerja hanya karena katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun