Mohon tunggu...
Suryadi Firdaus
Suryadi Firdaus Mohon Tunggu... -

Pemerhati komunikasi penyiaran, Penggiat pendidikan.\r\nMengajak berpikir positif, akal sehat dan logis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pembatalan Carter Bis Kampanye PKS

17 Maret 2014   15:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:51 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Minggu kemarin (16/3), Beberapa partai politik melakukan kampanye di Jakarta. Salah satunya PKS. Berbagai isu untuk menghalangi massa simpatisan PKS sudah terdengar. Bis yang dicarter PKS untuk memobilisasi massa banyak dibatalkan secara tiba-tiba. Contohnya di daerah karet semanggi, bis yang sudah disewa dan dibayar awal Rp. 400.000,- membatalkan secara sepihak dengan alasan sudah dibayar oleh parpol lain. Akhirnya massa dari karet tersebut yang dominan nenek-nenek menyepakati untuk naik bus transjakarta. Anehnya, nenek-nenek ibu malah senang.

Cerita lain datang dari massa asal lenteng agung. Bis besar mereka tiba-tiba membatalkan H-1 siang. Bis-bis itu tidak bisa dikonfirmasi terkait pembatalannya. Padahal pihak penanggung jawab bis sudah membayar full. Akhirnya diusahakan mendapatkan bis cadangan. Walaupun bis tersebut kurang bagus kualitasnya. Dari 3 bis besar hanya 1 bis yang bisa sampai ke Gelora Bung Karno. 2 bis bermuatan kurang lebih 120an orang tidak sampai karena buruknya bis yang didapat. Walaupun massa kecewa dengan bis, kader PKS mencoba memberikan pelayanan yang terbaik.

Ternyata, walaupun banyak bis yang tidak jadi berangkat, tidak sampai di Gelora Bung Karno dan datang terlambat. Gelora Bung Karno tetap bisa penuh bahkan tidak bisa menampung seluruh massa dan simpatisan PKS. Kita berharap iklim politik di Indonesia mulai bersih dan sportif. Karena karakter pemimpin yang baik dari berbagai caleg dan partai akan terlihat dari cara dia untuk berkompetisi secara jujur dan sportif. Kalau dalam berkampanye saja sudah menampakkan kecurangan-kecurangan, bagaimana nanti setelah mendapatkan amanah yang lebih besar di bangsa ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun