Mohon tunggu...
surnayanti mm
surnayanti mm Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Lampung

memasak, treveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agroforestri "Pekarangan" sebagai Solusi Ketahanan Pangan dan Strategi Adaptasi Perubahan Iklim

18 September 2022   21:41 Diperbarui: 19 September 2022   10:18 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini perubahan iklim merupakan salah satu permasalahan utama bagi lingkungan dunia dan saat ini isu perubahan iklim menjadi tantangan seluruh negara karena perubahan iklim berdampak pada suhu, cuaca dan ini juga akan berdampak pada hasil pertanian, menurut Intergovernmental Panel on Climate Change menyatakan bahwa perubahan iklim sebagian besar disebabkan oleh peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer, terutama dari sumber antropogenik (Change, 2014).

Pekarangan mungkin tidak seluas lahan perkebunan, lahan pertanian ataupun hamparan hutan. Penerapan sistem agroforestri dengan banyak jenis tanamannya di pekarangan (kombinasi antara tanaman semusim/peternakan/perikanan dan tanaman kehutanan) akan dapat memberikan manfaat terhadap lingkungan sekitar. 

Menurut Destia et al. (2021) semakin banyak jenis tanaman pada suatu hutan yang dikelola dengan sistem agroforestri maka jumlah karbon tersimpannya akan semakin tinggi. 

Dengan demikian aplikasi tipologi agroforestri yang tepat bisa menjadi salah satu opsi untuk mengurangi perubahan permasalah pemanasan global, terutama dalam melaksanakan program adaptasi perubahan iklim (Wulandari, 2022).

Agroforestri, Ketahanan Pangan Dan Strategi Adaptasi Perubahan Iklim

Perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan cuaca, suhu dengan perubahan kondisi lingkungan. Dengan demikian tentu juga akan merubah hasil panen baik jumlah maupun kuantitasnya. Berdasarkan uraian sebelumnya, antisipasi dampak negatif dapat dilakukan melalui aplikasi pola agroforestri yang tepat dengan kondisi di lapang. 

Semakin banyak jenis tanaman dalam agroforestrinya maka serapan karbon juga semakin meningkat. Bila jenis tanaman di pekarangan yang dikelola secara agroforestri terus meningkat maka kebutuhan pangan yang terus meningkat dapat terpenuhi. 

Tidak akan terjadi adanya stok pangan semakin rendah. Dengan kita mengoptimalkan pekarangan lingkungan terjaga, stok pangan keluarga terpenuhi, gizi keluarga tercukupi. 

Disisi lain, jumlah jenis pohon yang beragam dan jumlah pohon yang semakin banyak di suatu pekarangan maka serapan karbon akan juga turut meningkat sehingga mendukung program adaptasi perubahan iklim (Wulandari, 2021; Wulandari et al., 2021). Berdasarkan kondisi ini, mari kita cintai lingkungan dan cintai keluarga dengan dimulai dari mengoptimalkan pekarangan kita!

 

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun