Mohon tunggu...
Suriati
Suriati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengambil Hikmah dari Suatu Proses

19 Mei 2018   15:37 Diperbarui: 19 Mei 2018   15:43 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menempuh pendidikan diperguruan tinggi merupakan impian besar bagi setiap orang, tetapi tidak semua orang dapat belajar diperguruan tinggi. sistem pembelajaran perguruan tinggi dan sekolah tidaklah sama, disekolah ada istilah tinggal kelas, tapi di dunia perkuliahan tidak ada yang namanya tinggal kelas yang ada lah istilah Drop Out. Banyak yang bilang kuliah adalah pilihan, tapi ada juga yang kuliah atas paksaan atau kemauan orangtuanya, ada yang ingin kuliah tetapi harus melupakan keinginannya untuk kuliah salah satunya karena faktor ekonomi dan faktor yang lainnya.

Disini saya akan menceritakan tahap-tahapan dan proses masuk kuliah dijurusan impianku. awal kelas XII smk kami  mengikuti pendidikan sistem ganda (PSG)  atau praktek kerja lapangan (PKL).  Waktu itu aku PKL di salah satu bank cabang pembantu yang ada didaerah sekura. Pada suatu hari ada seorang nasabah yang sedang menunggu  jam operasional dari bank, dikursi yang ada didepan bank tersebut. 

Aku yang kebetulan baru datang dari makan siang, memarkirkan kendaraanku dan berjalan menuju bank. nasabah tersebut menyangka aku adalah pegawai dari bank tersebut. ia bertanya kepadaku, mbak kerja bank ini ya ? aku menjawab sebagai siswa yang magang dibank tersebut. ia bertanya lagi apakah jam operasional sore masih lama? Biasanya jam 13.00 wib udah kembali beroperasional, setelah jam istirahat. bapak itu bertanya lagi kepadaku, setelah lulus dari sekolah akan melanjutkan kuliah dimana? 

Aku dengan yakin menjawab di salah satu PTN yang ada di Kalimantan barat. Lalu aku senyum dan permisi untuk segera masuk kedalam ruangan. Aku sendiri tidak tahu kenapa aku begitu yakin dengan jawabanku, untuk kuliah. Padahal aku tahu biaya kuliah tidaklah murah. mengingat dua orang adikku yang akan melanjutkan pendidikan jenjang sekolah menengah atas, tentukan memerlukan biaya pendidikan yang besar juga.  

Waktu terus berlalu, kami pun sudah selesai PSG dan kembali belajar seperti biasa untuk menghadapi ujian akhir. Kesempatan untuk daftar perguruan tinggi, jalur tanpa test dibuka aku daftar dan memilih prodi akuntasi sebagai pilihan pertama dan manajement sebagai pilihan kedua disalah satu PTN,  kami sudah selesai UN kemudian hasil SNPTN keluar aku dinyatakan tidak lolos. rasa kecewa karena tidak lolos tetap ada. Tapi aku tidak berputus asa untuk mencoba jalur SBMPTN  yaitu jalur menggunakan test soal. 

Aku yang berlatar belakang sekolah menengah kejuruan, mengalami banyak kesulitan dalam menjawab soal, karena soal yang diujikan merupakan penetahuan umun dan pelajaran anak SMA. Dalam mengurus biodata pendaftaran online aku banyak dibantu oleh temanku, kami satu nasib yaitu tidak lolos jalur tanpa test. Ternyata tidak lolosnya kami memberikan hikmah tersendiri,  aku memperoleh teman yang sama dan seperjuangan untuk masuk PTN. Untuk test aku harus pergi langsung kekota dan survey kelokasi tempat diadakannya test.

Aku yang dari kampung belum tahu daerah kota, dan  tidak ada teman yang satu ruangan, merasa kebingungan untuk mencari lokasi. Alhamduliliah aku ketemu sama teman abangku yang kebetulan kuliah disitu. Dialah yang menunjukkan dimana lokasi tempat aku test. Alhamdulilah memalaui jalur test tersebut aku lolos masuk perguruan tinggi dan diterima di fakultas yang aku ingginkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun