Mohon tunggu...
Santi Harahap
Santi Harahap Mohon Tunggu... Administrasi - Berjuang menegakkan kebenaran walaupun dengan Do'a

Berbagi walaupun hanya dengan satu kata

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Isu yang Laku Dijual Saat Situasi Mulai Memanas

16 Januari 2019   07:58 Diperbarui: 16 Januari 2019   08:14 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dulu orang bilang Reformasi identik dengan "Repot nasi".Bukan karena guyonan semata tanpa sebab, Era reformasi yang konon di agung-agungkan sebagai tonggak sejarah baru ternyata berdampak pada kehidupan masyarakat Indonesia.Terutama masyarakat yang berada dalam kondisi ekonomi "pas-pasan". Mengapa tidak ? Hampir semua bahan pokok naik secara signifikan seiring dengan anjloknya nilai tukar rupiah. Kondisi ini berakibat pada kehidupan berpolitik. Turunnya Pak Harto dari kursi kekuasaan menandai "zaman telah berubah". 

Munculah partai-partai mulai dari partai krucil sampai partai kelas kakap yang berisikian orang-orang hebat. Dampak lain dari perubahan zaman ini, bermunculan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang seolah-olah menjadi pahlawan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Berbagai hal yang mereka perjuangkan mulai dari LSM untuk kemanusiaan, LSM perlindungan anak-anak dan perempuan, LSM korban kekerasan sampai LSM-LSM kecil yang bekerja untuk meraup para donatur. Apalagi para donaturnya para koruptor mereka makin senang. Maklumlah lahan baru buat LSM ini.

Salah satu LSM yang saat ini sedang hangat dibicarakan adalah JAKI (Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional / JAKI). Kelompok ini mengadakan pertemuan (kaukus) dengan orang-orang yang mereka anggap Korban HAM dan kriminalisasi rezim Jokowi karena beranggapan Jokowi seorang pemimpin yang diktatoral. Mereka meminta keadilan hukum ditegakkan di Indonesia dengan seadil-adilnya buat rakyat kecil. Bahkan mereka menyatakan siap untuk meminta keadilan tersebut ke ranah internasional. Melihat dari perkembangan politik saat ini tampaknya bak santapan lezat yang akan disambut positif oleh pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana, ide-ide yang dituangkan dalam pertemuan ini. Anggapan ketidakadilan hukum di Indonesia membuat mereka memandang negatif terhadap kinerja pemerintah sekaligus ketidak percayaan terhadap penegakan hukum yang ada.

Sebagai salah seorang pemerhati Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), saya sampaikan bahwa disaat situasi politik memanas menjelang pemilu 2019 yang akan datang ada saja pola aneh dan lucu yang sering bermunculan. Biasanya isu menarik yang laku untuk adalah pelanggaran Hak Azazi Manusia dan kriminalisasi. Ironisnya mereka yang mengangkat permasalahan HAM atau kriminalisasi di era siapa pun tak terkecuali di era Jokowi adalah anak-anak kemarin yang baru belajar berbicara. 

Mereka tidak dapat memahami kronologis kejadian dari setiap permasalahan yang muncul dan menganggap bahwa yang dilakukan oleh pemerintah adalah hal yang menyimpang atau melanggar Hak Azazi Manusia. Iming-iming pun bergulir ketika mereka menjanjikan akan mengangkat kasus pelanggaran HAM dan kriminalisasi ke pengadilan Internasional melalui piagam yang mereka namakan Piagam Cikini 2019. 

Saya heran apakah mereka tidak merasa menjadi bagian dari anak bangsa Indonesia? Tidak cukupkah penegakan hukum di Indonesia buat mereka. Seolah-olah mereka adalah orang yang mumpuni di bidang hukum yang mampu menjadi "pahlawan" buat Buni Yani, Nelly Rossa Yuliana Siringgodan orang-orang lain yang mereka anggap korban kriminalisasi HAM.

Jika ingin menjadi pahlawan tidak harus menabrak keheningan dengan sensasi berani tampil tapi tunjukkanlah perilaku yang bisa membuat orang tenang karena kerja kita memberi manfaat pada sesama. Sudahlah kawanku, tidak usahlah lagi engkau bermain peran dengan menjual isu yang menarik. Isu korban HAM lah, isu kriminalisasilah dan mengkaitkan dengan kepemimpinan Jokowi. 

Saat ini kita berada pada situasi politik yang memanas. Jangan pernah menjadi "duri dalam daging disaat kehidupan berpolitik bangsa ini" mulai membaik. Mari bergandeng tangan mendukung pemerintah saat ini dengan semua kebijakan yang dikeluarkan. Tidak ada kriminalisasi dan tidak pelanggaran HAM serta percayakan pada hukum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun