Mohon tunggu...
Su Rahman
Su Rahman Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang sedang mencari jalan untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebuah Renungan Mengapresiasi Aksi Mogok Makan ke 32 Hari Anand Krishna

9 April 2011   08:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:59 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13020715351333423380

Ketika semua pintu sudah tertutup, ketika semua pintu sudah di jaga oleh tangan-tangan yang menadah menunggu di berikan uang. Maka satu-satunya jalan adalah mengetuk nurani, mengetuk nurani kemanusiaan manusia-manusia Indonesia yang diberi amanah untuk menegakan hukum. Aksi mogok makan Anand Krishna masuk hari ke 32, sebuah upaya untuk mengetuk nurani kemanusiaan yang penuh dengan resiko, karena setiap saatnyawa Anand Krishna dapat terancam.

Keadilan begitu mahalnya hargamu sehingga teramat sulit untuk di tegakan bagi mereka yang tidak memiliki uang atau tidak mau menggunakan uang untuk mendapatkan keadilan, keadilan sudahkan benar engkau buta mata hati sehingga ketukan nurani juga tiada dapat engkau dengar ?. Sayup-sayup keadilan dengan wajah pucat berkata, “Tidak…. Bukan keadilan yang tidak dapat berbuat adil. Bukan keadilan yang tidak dapat di tegakan. Melainkan para pelaku yang tidak lagi amanah dalam menjalankan fungsinya, menafsirkan hukum sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan pesanan. Siapa pesan paling mahal, maka ke sanalah sebuah keputusan di tegakan”.

Anand Krishna masih mengetuk nurani aparatur hukum, 32 hari tanpa makan Anand Krishna terus berupaya mengetuk. Mengetuk nurani dengan cinta, mengetuk kemanusiaan dengan cinta. Namun ketukan itu tiada bersambut, seperti tembok di dalam kegelapan yang tetap berdiri tegak acuh tak acuh pada ketukan nurani, pada getar cinta.

Mungkin benar kata sahabat saya Ahmad Yulden Erwin yang merupakan sastrawan dan sekaligus aktivis ini mengatakan bahwa, “Mahluk melata seperti mafia hukum dan maling uang negara hanya mengerti 2 bahasa, diberi makan dengan uang atau di sambit dengan sekeras-kerasnya agar lari terkencing-kencing” . Namun Anand Krishna lebih meyakini kepadanilai-nilai kemanusiaan, kepada cinta kasih dan masih terus mengetuk nurani dengan cinta meski nyawanya dapat terancam sewaktu-waktu.

Entry Gate

“Bunuhlah aku bila kau ingin membungkam suaraku, namun setiap tetes darahku akan tetap berseru INDONESIA BARU sudah di ambang pintu !” Anand Krishna – Indonesia Baru

Bagi aktivis yang menyuarakan perubahan dan kesatuanakan selalu mendapat ancaman untuk di bunuh, namun membunuh Anand Krishna dengan cara yang formal dan terang-terangkan akan sangat menguncang, akan terjadi kehebohan yang luar biasa, dan mungkin juster cara-cara frontal seperti itu akan memicu kebangkitan kesadaran manusia Indonesia. Oleh karenaya perlu di gunakan cara lain, di gunakanlah cara klasik melalui tuduhan pelecehan seksual.

Pelecehan seksual adalah cara ampuh untuk membungkam seseorang , karena yang di tuju adalah pembunuhan karakter. Melalui tuduhan pelecehan seksual akan terjadi pembunuhan karakter, entah tindakan pelecehan itu terjadi atau tidak terjadi, yang di tuduhkan akan selalu mengalami pembunuhan karakter. Tuduhan pelecahan seksual juga sangat jitu untuk memotong dukungan baik dari simpatisan ataupun teman seperjuangan.

Masih jelas dalam memory kasus Anwar Ibrahim yang ternyata tidak terbukti namun ketika kasus tuduhan pelecehan seksual di gulirka. Anwar Ibrahim mendapat tekanan dari sana sini, terjadi pembunuhan karakter Anwar Ibrahim, teman-teman seperjuangan Anwar Ibrahim menjaga jarak. Caci maki dari pernjuru dunia terlontar untuk Anwar Ibrahim, meski yang mencaci maki tersebut lebih banyak yang tidak mengerti permasalah yangterjadi. Sebuah cara keji untuk membunuh seseorang dengan cara yang paling brutal adalah memfitnah dengan tuduhan melakukan pelecehan seksual.

Dan itulah yang sedang terjadi kepada Anand Krishna karena keberaniannya untuk terus bersuara menyerukan persatuan Indonesia, yangjika banyak orang yang tersadarkan akan nilai-nilai kebangsaan yang mandiri, dansemangat kebangsaan ini dapat bangkit. Maka akan banyak orang-orang yang menikmati kenyamanan pada saat ini akan tersingkir dan tidak akan mendapatkan tempat, sehingga kenyaman-kenyaman itu akan hilang. Merasa tidak dapat menerima hal tersebut (pembaharuan yang berarti perubahan), maka satu-satunya cara adalah melakukan pembungkaman agar perubahan dan pembaharuan itu berhenti atau di hentikan dnegan cara paksa agar mereka dapat lebih lama lagi menikmati kenyamanan. Namun Anand Krishna sudah memilih bahwa tidak akan pernah membungkam mulutnya, sampai titik darah penghabisan Anand Krishna akan menyerukan perjuangan menuju Indonesia Baru. Yaitu :

INDONESIA BARU , INDONESIA RUKUN, INDONESIA UTUH

Indonesia Baru harus di buat dan di bangun oleh putra-putri Indonesia, yang di buat dan di bangun oleh orang Indonesia sendiri dengan kesadaran ‘keindonesiaan”, bukan berdasarkan faham, budaya dan bahan-bahan import lainnya. Jika ada yang harus diambil dari luar negeri maka itu tak lebih sebagai pelengkap saja, sebagai pemanis saja. Menyadari kesatuan dari perbedaan yang tanpak untuk menumbuh kembangkan semangat GOTONG ROYONG,sehingga manusia Indonesia dapat terus menyerukan dengan lantang dan percaya diri : “Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu. Tan Hana Dharma Mangrwa, tidak ada dualitas dalam hal menjalankan dharma. DHARMA Negara, DHARMA Bangsa, DHARMA Manusia, DHARMA Prikemanusiaan, DHARMA kehidupan.

DHARMA dapat di artikan sebagai pedoman berprilaku , pedoman berprilaku yang tidak di import dari belahan negeri lain, bukan pedoman prilaku yang berasal dari Arab, bukan pedoman prilaku yang berasal dari china, bukan pedoman prilaku yang berasal dari amerika…… BUKAN!. Melainkan pedoman prilaku yang lahir dari budaya nusantara, yang lahir dari budaya luhur manusia Indonesia. Budaya yang melahirkan semboyan “BERBEDA TAPI SATU”.

Bung Anand,ku yakin semangat dan upayamu akan menginspirasi putra dan putri Indonesia untuk tegak berdiri membela kebangsaannya, membela kemanusiaannya. Ku yakin itu, hormat untukmu bung Anand, terimakasih atas pengajarannya yang kelak akan di catat dan di pelajari oleh anak cucu bangsa ini.

Refrensi : http://www.freeanandkrishna.com

= = = =

Di Publikasikan di :

http://www.surahman.com/

http://www.oneearthmedia.net/ind

http://www.facebook.com/su.rahman.full

http://www.kompasiana.com/surahman

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun