Mohon tunggu...
Su Rahman
Su Rahman Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang sedang mencari jalan untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

BIMA yang Bisa Mematikan Diri dalam Lakon Bale Sigala Gala

5 Juli 2010   09:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:05 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Lakon bale si gala gala adalah salah satu bagian dari kisah Mahabarata yang cukup popular, makna tersembunyi dari lakon ini adalah : “Kewaspadaan Untuk Tetap Sadar dan Hanya Kesadaran yang dapat menyelematkan diri, saudara-saudara dan Ibu dari derita dan kebinasaan” Kurawa selalu ingin menghancurkan Pandawa dengan berbagai cara, termasuk dengan cara curang seperti dalam lakon ini. Kurawa kemudian mengundang Pandawa dan Ibunya untuk melakukan perayaan atas kesuksesan Pandawa. Namun dibalik itu Kurawa sudah menyiapkan sebuah jebakan, dimana hidangan makanan dan minuman sudah diracik secara khusus sehingga barang siapa yang memakannya akan tidak sadar (tertidur) secara perlahan-lahan. Setelah itu pihak Kurawa merencanakan untuk membunuh dengan cara membakar alun-alun tempat perjamuan itu, sehingga terkesan terjadi kecelakaan dan Pandawa serta Ibunya tewas di dalam peristiwa kebakaran tersebut. Ditengah perjalanan Pandawa dan Ibunya bertemu dengan seorang Pandhita yang menasehati agar Pandawa jangan kehilangan kewaspadaan dan tetap sadar terhadap segala sesuatu yang akan terjadi dan hanya itu yang bisa menyelematkan jiwa Pandawa dan Ibunya. Pesta itu benar-benar meriah, hidangan ditata semenarik mungkin menggoda lidah untuk merasakan kenikmatan. Awalnya pihak Pandawa tetap waspada, namun seiring waktu atas bujukan para Kurawa, akhirnya Pandawa terlena juga, sambil menikmati jalannya pertunjukan tarian dan gelar pentas musik mereka mulai menikmati hidangan yang lezat-lezat tersebut. Hanya Bima yang tetap menahan dirinya, Bima tetap waspada. Bima adalah ia yang telah bisa mematikan dirinya, mematikan nafsu-nafsu rendahanan. Makanan adalah salah satu unsur yang dapat mempengaruhi kesadaran, apa yang dimakan akan mempengaruhi kesadaran. Dan pada saat saudara-saudara dan Ibunya mulai tertidur, Bimapun pura-pura tertidur namun ia tetap memperhatikan apa yang sedang terjadi. Dan kemudian rencana Kurawa dijalankan mereka mulai membakar alun-alun, terjadi kepanikan. Bima yang tetap tersadar, mulai mengangkat tubuh saudara-saudaranya yang tidak tersadarkan, menyelematkan diri saudara-saudaranya dari kobaran api. Kemudian Bima mengendong tubuh Ibunya, meyelamatkan Ibunya dari kobaran api dan jebakan licik Kurawa. Bima adalah kesadaran, Menjadi sadar maka akan menjelma menjadi Bima. Dan Hanya Bima yang memiliki kekuatan untuk menyelematan diri sendiri , saudara-saudara dan Ibu. Hanya Bima, Hanya Ia yang senantiasa Waspada Dan Tetap Sadar. Wahai para pemuda Indonesia saat ini saudara-saudara mu tengah tidak tersadarkan, Ibumu tengah di Aniaya dan Ingin dimusnahkan kepribadian budaya nusantaramu. Bangkitlah, Sadarlah. Berdayakan dirimu. Agar kelak engkau menjadi Bima dan dapat menolong saudara-saudaramu serta Ibu pertiwimu. Dan manakala engkau yang sudah menjelma menjadi Bima jangan kau terlelap lagi, jangan kau terlena oleh nina bobo kenikmatan jasad. Dipublikasikan di http://facebook.com/su.rahman.full Sembah Sujudku Untuk Ibu Pertiwi. Perluas wawasanmu dengan membaca buku-buku bermutu salah satunya adalah Youth Challenges and Empowerment ( Taklukkan Tantangan dan Berdayakan Dirimu! ) Buah Karya Anand Krishna Rp40.000,- Beli Buku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun