Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dua Kawan Satunya akan Segera Kawin

29 September 2022   10:58 Diperbarui: 29 September 2022   11:10 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


KAMI tidak pernah mengenal satu sama lain sebelumnya. Tidak tahu nama apa lagi alamat terlebih pasangan masing-masing. Kami sama-sama misterius karena belum ada wadah yang membuat kami bisa bersahabat baik seperti sekarang ini. Seolah ada ruang pemisah antara saya dan keduanya.

Sebut saja namanya Arasistawa dan Tedy. Mereka tinggal satu desa tapi memiliki hoby yang berbeda. Jika Ara demikian sapaan untuk Arasistawa memiliki hobi mencari ikan di sepanjang sungai di kampung. Namun beda halnya dengan Tedy yang memiliki kegemaran menjadi welder atau las besi dalam banyak proyek.

Selain perbedaan di atas, mereka juga memiliki pilihan hidup yang membedakan keduanya. Jika Ara dalam bulan ini akan segera mengakhiri masa lajangnya, sementara Tedy masih setia dengan status jomblonya. Mereka juga tidak serupa apa lagi sama walau sama-sama tinggal di kampung yang sama.

Di atas perbedaan yang ada, mereka adalah tipe anak muda pekerja keras. Mereka bukan anak muda yang berpangku tangan apa lagi yang suka ongkang-ongkang kaki. Keduanya memiliki visi hidup yang jelas dengan tidak mau membuang waktu untuk di habiskan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Jika sebagian anak muda seusianya lebih senang berfoya-foya lalu marah-marah kepada orang tuanya jika keinginannya tidak di kabulkan, beda halnya dengan Ara dan Tedy.

Kenapa saya tahu? Karena saya tahu mereka setelah kami sama-sama bekerja di perusahaan yang sama. Kami di satukan dalam semangat untuk menopang ekonomi keluarga. Menjadi karyawan pada perusahaan lokal ternama. Interaksi setiap hari membuat kami semakin akrab.

Secara umur, saya memang lebih tua dibanding keduanya. Sementara pengalaman keduanya adalah guru buat saya, terlebih Tedy yang selalu merendah kala di puji, sedangkan memiliki pengalaman segudang pada pekerjaan yang di kerjakannya saat ini. Tedy tidak suka di puji, tapi kepribadiannya sangat di sukai oleh teman-temannya. Dia tidak pelit ilmu maupun pengalaman.

"Pengalaman itu harus dibagi" katanya suatu hari, Minggu, 29 Agustus 2022.

Mendengar itu saya merasa terenyuh. Sebab tidak banyak orang di luar sana yang ikhlas berbagi pengalaman dengan berbagai alasan. Mulai dari khawatir di saingi hingga takut jobnya di tikung sama orang lain. Tapi bagi Tedy semua rezeki ada yang mengaturnya. Apa lagi pengalaman yang di dapatnya adalah titipan tuhan yang maha kuasa.

Dok. Tedy
Dok. Tedy

Bahkan menurutnya, semakin di bagikan ke orang lain, maka pengalaman akan bertambah dan mendapatkan keberkahan dari pemilik semesta. Karena sesuatu yang dibagikan akan berpulang pada orangnya dengan lebih banyak lagi. Karena sesungguhnya esensi dari membagi bukan untuk orang lain, tapi untuk diri kita sendiri.

Saya tidak bisa membayangkan pemikiran seperti itu ada pada seorang anak muda seperti Tedy. Bisa saja umurnya masih 20-an tahun, tapi cara pandangnya tentang makna kehidupan sangatlah luar biasa. 

Mungkin itulah alasan kenapa saya merasa nyaman kala bersantai dengannya di sela-sela pekerjaan. Kami sering berdiskusi sambil bergurau ketika pekerjaan sedang tidak sibuk-sibuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun