Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hidup adalah Perjuangan

11 Juli 2022   07:54 Diperbarui: 11 Juli 2022   07:56 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEBUT saja namanya Endriadin. Ia seorang bapak dari dua putrinya yang masih kecil. Beristrikan seorang perempuan yang dikenalnya sejak zaman kuliah dulu hingga kini masih dibalut kasih sayang yang terjaga. Mekar serupa bunga disapu mentari pagi dengan warna warni yang menggoda. Cinta itu tak bertepi. Seluas samudra nan biru.

Dia lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen_ Lembaga Pendidikan Indonesia (STIM_LPI) di jalan perintis di lorong Bung, kota Makassar. Sebuah kota yang penuh kenangan bagi perjalanan hidupnya hingga kini. Sejak lulus, ia sudah bekerja di beberapa instansi hingga akhirnya memutuskan bekerja di perusahaan tambang.

Walau pun tidak singkrong dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya di bangku kuliah dulu, tapi baginya tidak masalah. Bukankah banyak orang sukses tidak harus sesuai dengan yang pernah di pelajarinya di lembaga pendidikan. Karena yang terpenting baginya saat ini, bagaimana dapurnya tetap mengepul.

Sebagai seorang suami, ia sudah memiliki tanggung jawab. Ia ingin memastikan ekonomi keluarganya dalam keadaan stabil. Sebab bisa jadi dengan jalan hidupnya yang ditempuhnya kini bisa mengantarkannya hingga ke puncak kesuksesan.

Untuk mewujudkan impiannya itu, ia harus berangkat pagi pulang sore. Tak ada keluh kesah yang terucap dalam mulutnya. Sebab, impian besar tentu membutuhkan pengorbanan yang besar pula. Tidak ada yang mudah, namun tidak ada yang tak mungkin. Perjudian terbesar dalam hidup seseorang adalah ketika dia dilahirkan di semesta yang fana ini.

Ia memegang prinsip hidup yang penuh dengan optimisme. Tak pantang menyerah. Selalu menyalahkan api semangat kala harapan tak sejalan dengan kenyataan. Karena impian memang harus di perjuangkan. Tak ada yang jatuh dengan gratis dari langit. Semua dibutuhkan pengorbanan, air mata dan jerih payah.

Prinsip-prinsip itu ia implementasikan dalam kehidupannya, terlebih dalam pekerjaan. Walaupun menyandang gelar sarjana, tak membuatnya malu. Tak peduli sekeras apa kehidupan yang dijalani kini, sepanjang dijalani dengan hati yang ikhlas, akan ada jawaban dari pemilik semesta di kemudian hari.

Saya mengenalnya sejak bergabung bersama di perusahaan di tempatnya bekerja sekarang. Yang menarik darinya ia adalah tipe pribadi yang humoris. Akan selalu ada cerita yang dituturkannya saat berkumpul dengan pekerja lain. Yang diceritakannya membuat yang lain tertawa lepas. Memang dia tipe pacarita kalau istilah Makassarnya.

Ada banyak topik yang bisa disampaikannya kepada teman-temanya saat istrahat bekerja. Sehingga rasa capek tidak terasa kala dibumbui dengan nuansa humor. Dan Endriadin bisa melakukan hal itu, pada saat situasi dibalut peluh. Bahkan kadang kala ia beradu debat dengan pekerja lain ketika berbeda pendapat tentang satu topik. Namun di atas semua itu, ia tetap menghargai perbedaan.

Baginya perbedaan adalah anugerah. Hal ini dibuktikannya dari kesekian kali berbeda pendapat, selalu  berakhir dengan canda tawa. Justru itulah mungkin membuatnya awet muda, walau pun dirinya belum benar-benar di sebut tua. Selain itu, dirinya bertekad memaknai setiap kepingan realitas yang dijalaninya sekarang.

Pria yang sudah mengikuti training Pengawas Operasional Pertama (POP) ini memiliki harapan ingin merubah nasibnya jadi lebih baik lagi. Ia sadar untuk sampai pada tahap yang lebih tinggi harus diikuti dengan kesabaran dan tekad yang kuat. Karena ia percaya semua yang ditanam akan berpulang pada yang menanam. Saat ini menfokuskan diri pada kepantasan yang seharusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun