Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eksistensi Pemuda Kecamatan Hu'u terhadap Kemanusiaan

29 Mei 2022   19:31 Diperbarui: 29 Mei 2022   19:38 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ATAS dasar kemanusiaan kami berbuat. Itulah yang mendasari komunitas pemuda kecamatan Hu'u masih eksis hingga saat ini. Kurang lebih sepuluh tahun komunitas ini mengambil bagian dalam banyak urusan kemanusiaan.

Mulai dari banjir bandang, kebakaran di beberapa desa di Kabupaten Bima, serta kepedulian terhadap kemanusiaan menjadi konsen bagi komunitas ini. Bahkan yang terbaru adalah bantuan kepada masyarakat Desa Renda di Bima yang terkena bencana kebakaran.

Dok. Komunitas
Dok. Komunitas
Dok. Komunitas
Dok. Komunitas

Komunitas ini anggotanya berasal dari beragam profesi. Mulai dari yang masih berstatus pelajar hingga yang lulusan perguruan tinggi dan bahkan yang sudah bekerja di instansi pemerintah. Tapi mereka menyatu dalam semangat kebersamaan dalam urusan kemanusiaan tanpa membawa embel-embel gelar dan prestise.

Duduk sama rata, dan berdiri sama tinggi merupakan salah satu semboyan mereka selain dari semboyan yang sejenis.

Itu pula yang mendorong mereka kembali menyalurkan bantuan pada seorang janda tua yang sudah puluhan tahun di tinggal mati oleh suaminya. Janda ini sudah menua. Ia tidak lagi ingat umurnya. Langkahnya sudah tertati-tati. Lunglai. Pandangannya sudah mulai buram. Ia hidup sendiri dengan gubuk kecil yang tidak layak di sebut rumah, di Dusun Kuta, Desa Rasabou, Kecamatan Hu'u  Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Di gubuk kecil inilah ia merawat kenangan dan harapan sembari menghabiskan sisa umurnya yang tak kenal garansi. Ia begitu menikmati masa tuanya. Tidak merepotkan orang lain. Kesendirian adalah pilihan yang membuatnya bahagia.

Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Mengeluh  bukan menjadi bagian dalam hidupnya. Merawat kenangan masa lalu dalam lembaran ingatan yang mulai pudar karena usia. Hari-harinya tak pernah lupa menghadap pemilik semesta dalam lima kali sehari. Ketika melihat lima pemuda yang tergabung dalam komunitas Kecamatan Hu'u menyambangi kediamannya, wajahnya sumringah. Ia tampak bahagia. Menyambut dengan penuh antusias.

Ada kebahagiaan yang terpancar dari raut wajahnya yang dipenuhi garis ketuaan. Lima pemuda ini membawa beberapa bantuan berupa beras, telur, peralatan dapur hingga mengatur dan menata perabotan di dalam gubuknya yang terlihat berantakan. Bahkan salah seorang mengambilkan air minumnya di sumur terdekat. Gubuknya tidak terlalu luas. Sehingga ruang gerak di dalamnya sangat terbatas.

Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Lima pemuda ini hanya perwakilan dari komunitas. Mereka adalah Arni susilawati dari Desa Sawe, Arifudin dari desa Daha, Sujito dari Desa Tenga, Hendra dari Desa Daha dan saya sendiri, Suradin (Raden't) dari Desa Rasabou.
Namun sehari sebelumnya, Sabtu 28 Mei 2022 kami mengikuti rapat terbatas dengan puluhan pemuda yang lain di ujung jembatan kampung untuk membahas banyak agenda, termasuk pemberian bantuan kepada janda yang bernama Seni ini.
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dan sore ini, Minggu, 29 Mei 2022, sekira pukul 17:00 di bawalah bantuan tersebut dengan menggunakan sepeda motor. Walau pun tidak banyak yang datang menyerahkan bantuan, namun sebagian besar memberikan support yang sangat luar biasa terhadap bantuan kemanusiaan ini.

Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Saya sendiri bersyukur bisa mengambil bagian dalam kegiatan kemanusiaan ini. Menurut saya, anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas Kecamatan Huu ini merupakan anak muda yang telah berbuat sesuatu yang luar biasa hebat. Ketika anak muda seusia mereka tidak memiliki simpati dan empati pada urusan kemanusiaan, justru mereka bergerak mengambil bagian.
Rekam jejak mereka cukup jelas dalam banyak bencana, walau perjalanan sampai ke titik yang sekarang ini tidaklah mudah. Mereka tidak di gaji layaknya pemerintah, tapi niat tulus untuk peduli kepada sesama patut diapresiasi oleh semesta. Mereka pemuda hebat harapan semesta. Tidak banyak yang seperti mereka.

Mereka bisa saja memilih seperti pemuda kebanyakkan. Duduk santai sembari nyeruput kopi lalu membincangkan gebetan terbaru. Mengisap rokok sembari merepotkan orang tua. Hidup dengan cara hedonisme sembari mengup-date perkembangan zaman yang belum tentu memberi manfaat pada umat manusia. Tapi sekali lagi, kumpulan anak muda ini telah tertanam rasa ibah dan welas asih pada sesama.

Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat pada sesama. Mungkin itulah salah satu alasan mereka bergerak dari waktu ke waktu untuk terus mengidentifikasi siapa lagi yang bisa di bantu.
Harapan saya, semoga anak-anak muda ini menjadi orang sukses dan menjadi pemimpin bagi orang banyak di masa mendatang. Dan sembari berharap mereka tetap menjaga idealismenya di tengah arus zaman yang tak jelas ini.
Dok. Komunitas
Dok. Komunitas
Dan sampai saat ini mereka masih berbuat untuk kemanusiaan. Peduli kepada seorang janda yang memang layak mendapatkan uluran tangan dari siapa pun di sekitarnya. Kemudian di ujung pertemuaan, kami pun mengawetkan momen dengan foto bersama.
Ingat, yang kami lakukan bukan untuk di puji, apa lagi di puja. Bukan pula merasa lebih peduli sesama. Sebab landasan kami adalah ingin berguna bagi semua ciptaan yang maha kuasa. Dan semoga kami terus menjadi lilin di tengah gelapnya malam.

Karena menurut orang bijak, tak ada guna hidup ini jika tidak memiliki manfaat bagi sesama dan selebihnya kepada pemilik semesta kami bersandar mengharap balasan surga. Aamiin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun