Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Napak Tilas Sejarah Berdirinya SMKN 1 Hu'u

7 Desember 2021   21:26 Diperbarui: 7 Desember 2021   22:56 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BIASANYA peserta didik yang telah menamatkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) terdekat. Demikian yang di lakukan oleh masyarakat kecamatan Hu'u yang mendiami wilayah selatan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat ini.

Dok. SMKN 1 HUU
Dok. SMKN 1 HUU
Dok. SMKN 1 HUU
Dok. SMKN 1 HUU
Dok. SMKN 1 HUU
Dok. SMKN 1 HUU
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Hu'u (SMAN 1 HU'U) merupakan satu-satunya sekolah yang menjadi pilihan bagi peserta didik untuk melanjutkan studinya. Jika ada yang memilih ke luar kampung, tentu presentasinya sangat sedikit. Bahkan sebelum tahun 2017, mereka yang dari kota Kabupaten malah memilih jauh-jauh ke selatan untuk mengenyam pendidikan di tingkah menengah atas.

Dok. SMKN 1 HUU
Dok. SMKN 1 HUU
Ketika itu, belum ada sekolah kejuruan yang berdiri di atas tanah para Ncuhi ini, (kepala suku) istilah yang digunakan untuk menjelaskan bahwa wilayah selatan ini pernah dipimpin oleh beberapa kepala suku. Sementara seiring berjalannya waktu semakin banyak lulusan yang ingin langsung bekerja setelah mereka lulus dari sekolah.

Dok. Pembangunan SMKN 1 HU'U
Dok. Pembangunan SMKN 1 HU'U
Dok. SMKN 1 HU'U
Dok. SMKN 1 HU'U
Dok. SMKN 1 HUU
Dok. SMKN 1 HUU
Maka di cetus lah sekolah kejuruan, yang kini di kenal dengan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Hu'u (SMKN 1 HU'U). Sesuai Surat Keputusan (SK) sekolah kejuruan ini berdiri pada Senin, Tanggal 30 Juni 2008. Mula-mula warga sekolahnya pernah menumpang di SMPN 2 HU'U yang berada di Dusun Nangasia, Desa Marada, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu - NTB. Di awal berjalan, jurusan yang dibuka hanya Usaha Perjalanan Wisata dan Akomodasi Perhotelan (AKH). Sementara peserta didiknya tidak hanya diambil dari Kecamatan Hu'u tetapi ada juga dari kecamatan yang lain.

Dok. SMKN 1 HU'U
Dok. SMKN 1 HU'U
Dok. SMKN 1 HUU
Dok. SMKN 1 HUU
Dok. SMKN 1 HU'U
Dok. SMKN 1 HU'U
Pendidiknya lebih banyak yang honorer dari pada yang negeri. Ketika itu sekolah kejuruan ini di nahkodai oleh Slamet Sisubali, S.Pd, M.M sebagai kepala sekolahnya. Slamet Sisubali dibantu puluhan guru berusaha meyakinkan wali murid agar anak-anaknya bisa sekolah di lembaga yang dipimpinnya. Pasalnya, masyarakat masih melihat sekolah umum masih menjadi favorit untuk menitipkan anak-anaknya. Di tambah lagi trend sekolah kejuruan belum benar-benar membumi di hati masyarakat luas.

Dok. SMKN 1 HUU
Dok. SMKN 1 HUU
Dok. SMKN 1 HUU
Dok. SMKN 1 HUU
Tentu pihak sekolah menggunakan berbagai cara untuk meyakinkan publik. Salah satu cara yang ditempuh ketika itu adalah dengan menyambangi peserta didik yang baru lulus dari SMP. Dengan brosur di tangan beberapa guru menjelaskan, lebih tepatnya berusaha meyakinkan bahwa dengan menimba ilmu di sekolah kejuruan maka peluang untuk kerja setelah lulus sangat besar jika dibandingkan dengan sekolah umum.

Dok. Suradin
Dok. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Bahkan pihak panitia penerimaan peserta didik, pernah melakukan pawai keliling di beberapa desa terdekat demi memperkenalkan sekolah. Puluhan peserta didik dengan beberapa guru berjalan memasuki gang-gang kampung dengan mengenakan atribut jurusan sembari bernyanyi dan melangitkan yel-yel sekolah. Keterlibatan pengurus Osis kala itu, menjadi daya dorong bagi siswa lain untuk menghidupkan Ekskul di sekolah yang belum lama berdiri ini.

Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin

Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin

Targetnya jelas, bagaimana menarik minat orang tua murid agar mendorong anaknya untuk mendaftar di sekolah yang baru seumur jagung ini. Hasilnya sangat mencengangkan, jika di tahun sebelumnya 2012, peserta didik berada di bawah angka seratus, tapi tahun 2013 jumlah peserta didiknya malah mencapai sekitar seratus tiga puluhan orang.

Kala itu, media belum benar-benar menyapa warga sekolah. Handphone guru masih merek nokia 1280 yang berfungsi hanya menelpon dan sms saja. Sehingga metode dor to dor adalah merupakan cara yang efektif untuk menjaring peserta didik selain menggunakan spanduk yang di pasang di beberapa tempat.

Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Tapi seiring berjalannya waktu, setelah berpindah tempat dan sempat pula numpang di Sekolah Dasar (SD) 01 Hu'u, Maka sekolah kejuruan yang beralamat di jalan lintas Lakey, Desa Daha ini mulai membangun gedungnya sendiri. Beberapa ruangan sebagai kantor dan tempat belajar bagi puluhan peserta didiknya mulai bisa digunakan untuk proses belajar mengajar. Bahkan hamparan persawahan yang membentang luas menjadi penyejuk kala kepenatan belajar menggelayut di benak para gurunya. Angin laut teluk Cempi sabang hari terus menyapa, demikian pula gunung yang menjulang tinggi di sisi timurnya membuat pesona semesta tampil eksotik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun