Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjaga Laut, Merawat Harapan

20 November 2021   15:33 Diperbarui: 20 November 2021   15:39 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TERLIHAT sampah berserakan di pinggir pantai. Desingan angin sepoi-sepoi, hamparan laut nan luas, cukup kontras dengan onggokan sampah yang tak sedap di pandang. Entah apa yang ada di pikiran orang-orang yang tinggal di pesisir ini. Mereka menggantungkan penghasilan di laut, sementara di sisi yang lain, sampah rumah tangga malah dibuang begitu saja.

Mungkin mereka tidak bisa sepenuhnya di salahkan. Bisa saja pemerintah desa setempat belum menyiapkan mobil pengangkut sampah. Atau tempat pembuangan akhir belum tersedia, jadilah beberapa orang memutuskan membuang sampah di sembarang tempat seperti di pesisir pantai ini.

Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Apa pun alasannya, laut harus di jaga. Manusia bisa di sebut sebagai ancaman yang paling nyata bagi kelestarian laut. Mulai dari penggunaan bom, pukat harimau, terlebih laut di pandang sebagai tempat pembuangan sampah yang paling efektif. Cukup datang melempar sampah, lepas pergi tanpa beban. 

Entah apakah ini disebut budaya masyarakatnya atau tidak, perlu ada riset yang mendalam. Terlalu cepat menjustifikasi hanya karena melihat beberapa onggokan sampah di beberapa titik, lalu menyimpulkan bahwa masyarakat setempat tidak terbiasa hidup bersih.

Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Laut penting untuk di jaga. Sebab laut diciptakan tuhan bukan untuk sekolompok orang. Bukan pula untuk satu generasi, tapi bagi semua manusia, termasuk generasi-generasi yang lahir di masa mendatang. Mereka memiliki hak yang sama untuk mengambil, menikmati dan merasakan yang terkandung di dalam dan di pesisir pantai.

Laut mestinya tidak boleh di eksploitasi sumber daya alamnya. Manusia harus ramah terhadap laut, termasuk menjaga agar wilayah pesisirnya tidak ada sampah hanya karena ulah tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab. 

Perlu ada edukasi terhadap masyarakat pesisir, agar bisa menjaga kebersihan. Sebab, jika lingkungan kotor, penuh dengan sampah, bukan hanya laut yang tercemar, tetapi kehidupan mereka juga ikut terganggu.

Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Masyarakat harus berkarib dengan laut. Menjaga kebersihan adalah bagian yang mesti dilakukan. Merawatnya tidak perlu teori yang muluk-muluk. Yang mesti dilakukan adalah tindakan nyata yang bisa memberi efek positif terlebih mengunggah kesadaran orang lain. Jika inisiatif itu ada, maka tidak ada yang tak mungkin di wujudkan.

Memang bukan pekerjaan yang mudah memberi kesadaran pada semua orang. Tapi paling tidak harus ada langkah konkrit agar bisa menjadi katalisator bagi yang lain. Kesadaran itu akan muncul seiring berjalannya waktu. Dengan adanya segelintir orang yang menginisiasi kebersihan pantai, sabang waktu sebagian yang lain akan malu jika kembali membuang sampah.

Dokpri. Suradin
Dokpri. Suradin
Langkah lain yang bisa dilakukan adalah memasang papan dengan tulisan berupa larangan membuang sampah. Pentingnya menjaga wilayah pesisir dari sampah. Dan banyak cara lain untuk menggugah kesadaran. Hanya saja, selain ada yang harus memulai,  diperlukan komitmen yang kuat untuk melakukannya.

Sebab, jika masyarakat sudah terbiasa melakukan sesuatu, seperti membuang sampah di sembarang tempat. Maka harus ada pendekatan-pendekatan persuasif sekaligus mengajak mereka untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan laut dari sampah. Ini penting agar tidak terjadi chaos. Karena tingkat pemahaman masyarakat satu dengan yang lain berbeda. Mudah untuk diucapkan tapi kadang sulit diimplementasikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun