Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar pada Robin Gosens: Disepelekan, Kemudian Berakhir Disanjung Semesta

21 Juni 2021   12:41 Diperbarui: 21 Juni 2021   12:51 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Laga Der Panzer Jerman melawan Portugal pada Euro 2020, menampilkan laga yang bergensi antar kedua negara. Pasalnya, kedua negara memiliki squad yang di isi pemain-pemain yang punya nama besar di klub masing-masing. Sebut saja Thomas Muller ujung tombak Jerman yang berasal dari klub raksasa Bundesliga Bayern Munich. Sementara di tim Portugal, ada nama besar seperti Pepe, Bruno Fernandez dan Cristiano Ronaldo yang bermain di klub-klub raksasa Eropa.

Laga berakhir dengan keunggulan 4-2 bagi Der Panzer Jerman. Tapi, ada satu nama yang menjadi pembeda dalam laga kali ini bagi tim Jerman. Ia datang dari klub kecil Atlanta Bergamo. Ia nyaris tidak diketahui publik. Namanya tidak sementereng Cristiano Ronaldo dan Thomas Muller. Ia bahkan diragukan supporter Jerman. Bahkan Joachim Loew, pelatih Jerman dihujat suporter karena memasukan namanya dalam squad inti. Ia diragukan karena kualitas permainannya. Namun Loew punya alasan kuat untuk menempatkan pemain ini dalam squadnya.

Bahkan Loew merubah formasi timnya dari 4-3-3 menjadi 3-4-3 hanya untuk mengakomodir pemaiannya. Insting kepelatihannya ternyata membuahkan hasil dan tepuk tangan membahana di udara usai pertandingan. Jerman mampu mengakhiri laga dengan membuat malu Cristiano Ronaldo dan kolega. Para pemain Jerman keluar dari lapangan dengan kelapa tegak. Suporter memberikan apreasiasi setinggi  langit bagi para pemain Jerman. Lalu siapa pemain yang tidak diinginkan itu?

Dok. Republika
Dok. Republika
Robin Gosens. Pemain kelahiran 5 Juli 1994 ini bermain apik saat bersua Portugal. Namun demikian ia sempat diragukan untuk tampil sebelum laga di mulai. Ia tidak dianggap. Ia datang dari klub kecil. Tidak punya alasan untuk memainkannya. Demikian keraguan suporter Der Panzer. Tapi, ia menjawab keraguan itu dengan permainan apiknya di lapangan. Bahkan sebelum pertandingan, tim lawan tidak terlalu merisaukannya. Penjagaan terhadap dirinya tidak seketat Thomas Muller.

Tapi apa yang terjadi. Robin Gosens mengeksplotasi barisan pertahanan Portugal. Cristiano Ronaldo dan kolega boleh saja menjebol gawang Jerman di awal laga. Tapi kemudian itu berbeda usai turun minum. Robin Gosens tampil merepotkan sisi kiri pertahanan Portugal. Bahkan umpan-umpan apiknya memanjakan pemain Der Panzer lainnya. Bahkan Robin Gosens dihadapan suporternya menyumbang gol untuk membungkam keraguan banyak pihak akan dirinya. Gol itu pula memendam asa Portugal untuk meraih kemenangan dalam laga tersebut. Bermain di Allianz Arena, Sabtu (19/6/2021) malam merupakan panggung bagi Robin Gosens untuk menunjukkan kualitasnya sebagai pemain professional.

Pada Robins Gosens saya belajar pentingnya fokus pada tujuan dan abai pada keraguan orang pada potensi yang dimilikinya. Ia tidak sedikit pun merespon ketika ribuan orang menyepelekannya. Ia hanya yakin pada dirinya. Ia tidak menyiayiakan kepercayaan pelatihnya. Ia bayar tuntas dengan penampilan gemilangnya di atas lapangan hijau.

Dok. vnecdn.net
Dok. vnecdn.net
Bahkan Robins Gosens tidak gentar dengan nama besar Cristiano Ronaldo. Ia ingin menampilkan yang terbaik bagi timnya. Tekadnya bulat dan ingin memastikan Der Panzer keluar sebagai pemenang. Dirinya bisa saja datang dari klub yang tidak masuk dalam radar publik international. Klub yang dibelanya memang tidak setenar Juventus klub yang dibela Cristiano Ronaldo atau  Mancheter United dimana Bruno Fernandez bermain.

Ia yakin pada kemampuannya untuk berbuat yang terbaik bagi timnya. Penampilan apiknya membuat banyak mata begitu tersanjung. Bahkan kontribusinya buat tim membuat malu Cristiano Ronaldo yang pernah mencampakkannya ketika dirinya pernah meminta pertukaran jersey pada pertandingan antara Atlanta vs Juventus April 2021.

"Cristiano, bolehkah saya memiliki seragam Anda?' Ia bahkan tidak menengok ke arah saya, hanya berkata: Tidak!," Ujar Robin sebagaimana dikutip media online Okebola.

Dok. goal.com
Dok. goal.com
Robin Gosens sebenarnya fans sejati Cristiano Ronaldo, tapi dirinya merasa sakit hati atas sikap yang ditunjukkan idolanya. Ia sangat ingin memiliki jersey idolanya, tapi apalah daya keinginan itu tidak dikabulkan oleh Cristiano Ronaldo.

Jika saja saya bisa bertemu Cristiano Ronaldo usai pertandingan. Saya ingin menasehatinya sebagai sesama manusia ciptaan tuhan. Saya ingin mengingatkannya untuk tidak meremehkan siapa pun. Dirinya bisa saja punya nama seterang bintang di langit. Gajinya bisa membeli satu pulau. Atau dirinya bisa lebih bangga karena sering dielukan-elukan publik pencinta si kulit bundar karena permainannya yang memakau. Ia boleh merasa bangga karena pernah melalang buana di klub-klub besar di benua biru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun