Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perubahan Besar Dimulai dengan Tindakan Kecil yang Konsisten, Sepakat?

22 April 2021   14:07 Diperbarui: 22 April 2021   14:12 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Bersama Tim, Desa Daha, Dompu-NTB, 

TERKADANG semua harus berangkat dari hal yang sederhana. Sedikit orang dan penuh tantangan. Bukankah semua yang besar dan membumi adalah hasil dari tindakan yang konsisten dengan semangat yang berkesinambungan. Kami merawat ide dengan  penuh keyakinan, bahwa ini akan menggelegar dan mencakar langit. Saat ini memang kami bukan siapa-siapa dan tidak memaksa siapa-siapa. Kami hanyalah sekumpulan insan yang ingin bernilai pada semesta.

Dokpri. 
Dokpri. 
Kami menyadari, bahwa ide tak akan melangit jika tidak disertai dengan tindakan-tindakan yang kongkrit. Diperlukan kekompakan dan soliditas untuk saling menguatkan satu sama lain. Kesadaran untuk berbuat adalah bongkahan kekuatan yang perlu di rawat untuk menunjang keberlangsungan ide. Saat ini masih terlihat sepi. Sunyi. Bahkan tak ada yang menyapa. Kami terlihat bukan siapa-siapa. Tapi, ilahi tahu bahwa kami sedang merancang ide yang melangit.

Bukankah sejarah mencatat, bahwa tindakan-tindakan kecil yang konsisten membuat sejarah besar yang di kenang di kemudian hari. Dan tidak sedikit itu lahir dari orang-orang biasa dengan ide yang brilian. Mula-mula ditertawakan. Di remehkan. Bahkan tidak sedikit di antara mereka seperti Abraham Lincoln Presiden Amerika Serikat yang dilabeli manusia yang banyak gagal tapi kemudian di kenang menjadi pemimpinan yang fenomenal.

Dokpri. Menyapa semesta
Dokpri. Menyapa semesta
Dokpri
Dokpri
Mereka yang mampu membaca arah zaman, adalah mereka yang menjadi pemenang di masa mendatang. Mereka yang menjadikan masa lalu sebagai cermin adalah mereka yang bisa membaca sejarah masa depan. Saat ini mereka menyusun rencana. Perlahan diejawantahkan. Perlahan tapi pasti. Mereka yang memilih jalan terjal dan berani menantang hari. Mereka yang tidak cepat puas karena pencapaian-pencapaian kecil yang melenakan. Dan mereka bukan tipe manusia yang hanya mengangguk, diam lalu tertindas pada keadaan.

Mereka adalah kumpulan kecil manusia yang merawat ide bersama lalu sepakat menuntaskannya sampai di ujung hari. Tidak sekedar orientasi finansial dan jabatan sesaat. Mereka tidak lena terhadap yang menggiurkan lalu menjatuhkan pada kubangan sampah kehidupan. Mereka ingin bernilai. Karena percaya ilahi menitipkan potensi yang mesti dikembangkan agar tidak mengendap sia-sia lalu hilang bersama raga yang tertanam.

Dokpri. Serius mengetik
Dokpri. Serius mengetik
Sepanjang nafas melaju, saat itu pula potensi dimaksimalkan untuk semesta. Kita tidak boleh menjadi penonton dalam suatu percaturan kehidupan yang terus berdinamika. Kita harus mengambil bagian dan menjadi pemain yang menentukan  tali kekang lajunya sejarah. Sebagaimana seorang guru yang bernama Jeff yang kami tuakan dalam tim menuturkan 'this is my country, this is my village". Kita harus menjadi bagian dari perubahan ini yang dimana kaki berpijak dan langit dijunjung. Ini kampung halaman kita dan kita harus berbuat. Setiap yang datang harus disambut dengan gegap gembita. Senyum merekah, sepanjang mereka bersinergi dan merawat semangat persaudaraan.

Kita tidak boleh menjadi penonton yang hanya bisa berkomentar, lalu tidak memiliki taji untuk bergening. Ibarat pemain bola, kita harus seperti Leonel Messi dan Cristiano Ronaldo yang bisa menentukan ritme permainan ketika kebuntuan pemain lain untuk mengubah papan skor. Dan kita harus seperti Rasul Muhammad yang menjadi pejuang yang meninggalkan sisi aman kehidupan demi merubah cara pandang umat manusia tentang pentingnya menumbangkan kezaliman.

Dokpri
Dokpri
Kita harus seperti matahari yang dengan ikhlas menyapu dan menyapa serta memberi kehidupan pada semesta. Dan kita harus menjadi ibu yang dengan tulus cinta kasih tanpa pamrih dan merawat anak-anak ide welas asih untuk memberi setitik embun bagi mereka yang membutuhkan.

Dan hari ini, Kamis, 22 April 2020 dengan tekad sekuat baja di markas Pak Jufrin, kami sepakat memulai tindakan besar ini untuk menjadi yang terbaik bagi semesta. Anda tidak setuju pun kami tetap melangkah. Anda marah pun kami terus melaju bersama waktu. Dan kami mencintai proses, seperti Allah mencintai kami sebagai hambanya. Dan kami yakin ilahi merestui langkah mulia ini sebagai ladang untuk menggapai surganya ilahi robbi di akhirat kelak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun