MENJELANG masuk magrib, tiba-tiba hujan deras mengguyur Kecamatan Hu'u. Saya bersama kepala desa Daha, Fadli, Pak Hanafi pegawai pariwisata, Dae Yan panitia korban banjir, dan Dae Fhan wartawan metro terjebak hujan di kantor desa, setelah pulang mengecek warga yang berada di tenda pengungsian, Selasa, 9 Maret 2021 pukul 18:30
Tidak berselang lama, seorang nenek dibopong salah seorang warga masuk ke ruang kerja kepala desa. Sejurus kemudian beberapa anak kecil pun ikut dievakuasi. Mereka semua basah. Ternyata banjir sudah mulai besar dan menggenangi perkampungan di bagian timur desa.
Fadli ketika itu baru beberapa menit makan, dan melihat sejumlah warganya masuk ke kantor desa ia pun bergerak cepat. Makanan ditinggalkan. Seorang nenek ia selimuti. Anak kecil ia lepaskan baju dan celananya. Terlihat wajah panik dan bahkan ada yang menangis. Fadli mencoba memenangkan warganya. Dalam situasi genting seperti itu, ia nampaknya harus berbuat sesuatu.
Sejurus kemudian ia langsung ke luar kantor dan menyelamatkan warganya yang lain. Tanpa alas kaki. Ia segera memastikan warganya tidak menjadi korban banjir. Hujan deras tak ia hiraukan. Keluarganya di rumah tak sempat ia kabari. Ia terus bergegas. Mengunjungi beberapa titik desa, agar semuanya aman.
Warga berhamburan keluar. Banjir bandang mulai besar dan meluap ke jalan. Beberapa warga panik. Beberapa yang tinggal di sekitar bantaran sungai Rewa berhasil dievakuasi ke kantor desa. Hujan masih deras. Semua siaga. Dan di saat genting itu, saya membuat berita dan mempublikasikannya di Facebook.
Hanya hitungan detik, berita itu tersebar menyapa warga di media sosial. Banyak netizen yang merespon, terlebih beberapa kenalan yang bekerja di media online. Beberapa kali telpon masuk nggak sempat saya angkat. Ada yang lewat via WA, sebagian besar mereka ingin memastikan berita itu benar adanya. Ada yang saya sempat jawab, banyak pula yang tidak sempat saya balas.
Ketika membantu warga mengungsi ke kantor desa, tiba-tiba Fadli datang dengan basah kunyup. Handphonenya sempat menangkap beberapa moment dan kemudian dikirimkan ke beberapa group. Bahkan  ia kembali menyambangi warganya dan handphonenya saya pegang. Telpon pejabat di kabupaten beberapa kali masuk. Kepala dinas BPBD, kepala dinas Sosial yang sempat saya angkat. Saya memberikan informasi terkini tentang banjir susulan yang menerjang desa Daha. Bahkan beberapa wartawan tidak ketinggalan meminta informasi.
Di jalan warga terlihat menyemut. Ada yang mengungsi ke dataran tinggi. Ada pula yang cepat bergegas ke rumah keluarganya di desa tetangga. Situasi semakin genting, ketika air mulai menggenangi jalan raya. Informasi dari pengeras suara di mesjid beberapa kali berbunyi agar warga segera menjauh dari sungai. Warga yang berada di bantaran sungai agar segera dievakuasi secepatnya.
Terlihat beberapa warga berdiri tidak jauh dari sungai untuk memastikan  deras dan luapan air. Alhamdulillah beberapa jam kemudian hujan pun mulai redah, dan air pun mulai surut. Namun demikian, beberapa rumah hancur akibat kerasnya terjangan banjir bandang kali ke dua ini. Bahkan Bupati Dompu dan jajaran di pemerintahan turun melihat langsung keadaan warga dan serta dampak banjir bandang ini. Situasi pun berangsur normal, tetapi banjir bandang telah meninggalkan trauma dan kerusakan.