Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Situs Megalitik di So Langgudu, Jejak Peradaban Masyarakat Hu'u

15 Januari 2021   08:53 Diperbarui: 16 Januari 2021   02:10 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Di kopa Ncuhi, Desa Hu'u, kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu-NTB, 

DALAM laporan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Kemendikbud - Balai Arkeologi Denpasar 2012 di situs So Langgudu desa Hu'u, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat menemukan berbagai variabel yang mengarah adanya kemungkinan bahwa situs So Langgudu merupakan satu ke satuan dari kehidupan masyarakat megalitik di mana mereka melakukan permukiman, pemujaan, dan penguburan.

Variabel penemuan tersebut berupa batu pancoran sebagian sarana penyucian badan dalam melakukan upacara, tangga-tangga untuk menaiki tempat yang lebih sakral, media pemujaan yang berupa batu tahta atau batu kursi, batu-batu berlubang sebagai sarana upacara, media pemujaan di tempat yang tinggi.

Dokpri. Areal situs Langgudu
Dokpri. Areal situs Langgudu
Dokpri
Dokpri
Kemudian ditemukan pula bentuk-bentuk penutup kubur yang kurang lebih jaraknya 100 m dari penemuan di atas. Tutup batu tersebut berupa batu bulat, batu gong, batu alam, penutup batu seperti atap rumah, penutup batu berbentuk tablet, penutup batu berbentuk batu pipih.

Namun demikian, penutup batu di Situs Langgudu dapat dibedakan menjadi dua jenis bahan, yaitu kubur duduk dengan penutup dari jenis batuan berpasir (sandstone) berwarna putih keabuan. Sementara yang kedua adalah batu berbahan gamping yang banyak ditemukan sangat banyak di sungai kecil.

Dokpri
Dokpri
Salah satu peninggalan yang cukup menonjol dan masih bisa ditemukan saat ini adalah peninggalan kursi batu (tahta batu). Di masa prasejarah fungsi kursi batu memiliki fungsi ganda.

Yang pertama adalah dipergunakan untuk penobatan seorang pemimpin masyarakat, baik sebagai ketua adat, ketua suku atau kepala suku. Sedangkan fungsi ke dua adalah sebagai media pemujaan, dimana tahta batu dianggap merupakan tempat duduk dari arwah para leluhur, atau arwah nenek moyang pada saat ada upacara tertentu (hlm 13).

Berdasarkan penelitian serta ekskavasi yang dilakukan tim arkeologi ini paling tidak memberikan jawaban kepada manusia modern bahwa di masa lalu sudah ada kehidupan di tempat ini. Bahkan tim peneliti memberikan penjelasan bahwa masyarakat masa lampau di Hu'u umumnya telah memiliki budaya yang tinggi.

Dokpri. Kopa Ncuhi
Dokpri. Kopa Ncuhi
Karena bukti otentik dengan adanya kuburan, tempat pemujaan, serta temuan lainnya di situs Langgudu, cukup sulit untuk tidak mengatakan bahwa masyarakat Hu'u telah memiliki kehidupan serta pemukiman sendiri. Karena di areal situs terdapat sungai yang mengapit areal situs, bahwa di pinggir lereng ada banyak peninggalan, seperti air mancung.

Bahwa dalam kubur tidak hanya tulang manusia, tetapi juga disertai dengan manik-manik, uang kepeng, gerabah, cepuk anting-anting dari uang logam (hlm 50). Ini menguatkan bahwa dengan tinggalan tersebut dimana nenek moyang orang Hu'u sudah mengenal teknologi pengerjaan yang cukup baik.

Dan Jumat, 13 Januari 2021 saya berkesempatan menyambangi areal situs So Langgudu. Di mana temuan-temuan para tim dari Balai Arkeologi Denpasar tahun 2012 silam masih bisa dilihat hingga kini.

Walaupun cuaca tidak bersahabat saya tetap melanjutkan perjalanan untuk sampai di areal situs. Di perjalanan tiba-tiba hujan cukup deras menghentikan langkah saya. Sesaat kemudian saya sejenak menepi sembari menunggu hujan reda.

Dokpri. Air mancung di areal situs So Langgudu
Dokpri. Air mancung di areal situs So Langgudu
Sebenarnya menuju lokasi tidaklah terlalu sulit. Dari arah jalan raya jika menggunakan sepeda motor tinggal mengikuti jalan bebatuan sampai ke DAM Sembana jika menggunakan jalur utara.

Di situ sepeda motor bisa diparkir dan selanjutnya berjalan kaki dengan menyebrangi sungai, lalu kemudian melintasi sawah warga. Di pinggir tebing langsung disuguhkan dengan beberapa kuburan batu yang berada di pinggir pagar sawah warga.

Kemudian jalan beberapa meter dengan mengikuti parit menuju ke barat, di atas tebing akan terlihat kursi batu atau warga sekitar menyebutnya kursi raja. Kursi batu berada di ketinggian 5 meter.

Kursi batu ini dapat dikelompokkan pada jenis bebatuan pasir, berwarna keputih-putihan. Tahta batu ini dibuat sangat sempurna yang dipahat secara halus dan dilengkapi dengan tempat pijakkan kaki sebanyak empat kaki.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dari arah kursi batu, kemudian berjalan menuju bukit bagian barat akan disuguhkan dengan pemandangan bagian dari So Langgudu di mana di sini terdapat juga Kopa Ncuhi dan beberapa lubang peninggalan masa lalu yang bisa membuat pengunjung akan berdecak kagum.

Bahkan di atas bukit pengunjung bisa melepas pandang ke segala penjuru arah. Baik itu laut, ladang serta sawah warga.

Saya pun merasakan hempasan angin yang memberikan kesejukan ketika di atas bukit. Pesona alam bisa dinikmati sejauh mata memandang. Teluk Cempi di arah barat bisa dilihat dengan mudah. Begitu juga dengan gugusan gunung di bagian timur yang sebagiannya sudah menjadi ladang warga.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Karena perjalanan lumayan  menguras tenaga, saya pun sejenak duduk di bawah pohon yang tidak jauh dari areal Kopa Ncuhi. Kopi Ncuhi berada langsung di ujung tebing.

Namun sayang aksi vandalisme telah merusak sebagian situs. Coretan berupa ukiran hampir bisa ditemukan dengan mudah di areal situs. Bahkan tidak ada semacam plan berupa himbauan kepada para pengunjung untuk tidak merusak peninggalan sejarah.

Saya hanya bisa melangitkan doa, semoga warisan nenek moyang ini masih bisa terjaga agar, agar generasi mendatang masih bisa melihat dan memaknai tinggalan-tinggalan prasejarah ini. Karena ini merupakan bukti otentik, bahwa di sini pernah kehidupan di masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun