Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Nature

KKN UMMAT Gerakan Bersahabat dengan Sampah

24 September 2020   18:06 Diperbarui: 24 September 2020   18:10 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Bersama Mahasiswa KKN Muhammadiya Mataram, 

WALAUPUN masih dalam keadaan kekhawatiran akan merebaknya Covid-19. Tapi mahasiswa kuliah kerja nyata dari Muhammadiya Mataram, masih aktif menyelenggarakan beberapa program kegiatan dengan standar protokol kesehatan yang cukup ketat. Dari sekian program mahasiswa KKN, salah satu di antaranya adalah mengenai sampah.

Program sampah ini merupakan upaya memberikan contoh kepada masyarakat agar menyadari bahwa sampah bisa bernilai guna. Bahkan sampah, bisa menjadi sumber penghasilan bagi warga jika melihat dan dikelolah dengan baik. Bahkan mahasiswa KKN mengajak masyarakat lewat kegiatan pengumpulan sampah di beberapa lokasi di Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Lewat program ini, mahasiswa KKN membawa misi perubahan. Perubahan mindset masyarakat untuk ikut mengambil bagian dalam menuntaskan sampah, minimal di rumahnya masing-masing. 

Sampah bukan lagi polusi jika mampu dilihat sebagai sesuatu yang dapat memberikan  azaz manfaat. Bahkan bisa di manfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan, terlebih untuk lahan pertanian jika sampahnya organik. Oleh karena itu, lewat program ini masyarakat juga diinformasikan tentang bagaimana melakukan identifikasi segala jenis sampah.

Namun sebagai langkah awal, mahasiswa KKN mengumpulkan sampah plastik berupa botol mineral di beberapa tempat. Awalnya mereka mengumpulkan sampah di tempat pemakaman umum desa Daha, kemudian dilanjutkan di desa Sawe di dua lokasi sekaligus. 

Lokasi yang didatangi adalah tempat acara pernikahan sebelumnya, sehingga di tempat tersebut meninggalkan banyak sekali botol mineral yang berserakan dimana-mana. 

Lalu di lanjutkan pula di pesisir desa Jala. Dimana, di desa dengan masyarakat yang menggantungkan hidup di laut ini, sebagian masyarakatnya nampaknya masih belum memiliki kesadaran untuk memanfaatkan sampah dengan baik. Bahkan, sesaat mahasiswa KKN melakukan pemungutan sampah dan kebersihan pantai, terlihat ada warga dengan wajah tidak merasa bersalah membuang sampah di pesisir pantai. 

Memang tindakannya tidak mewakili semua orang di desa itu, tetapi melihat kondisi pantai yang kotor di beberapa titik, nampaknya sebagian masyarakat yang tinggal dan berhadapan langsung dengan laut ini, mungkin suka membuang sampah ke pesisir pantai

dokpri
dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Kemudian di hari selanjutnya, Selasa 21 September 2020, pengumpulan sampah dilanjutkan di dua lokasi di selatan kabupaten Dompu. Lokasi pertama di lapangan bola desa Daha. 

Kebetulan di tempat tersebut sedang ada penyelenggaraan turnamen bola mini di waktu sore. Dengan keyakinan akan banyak botol mineral sisa minum para penonton dan pemain, itu yang mendorong mahasiswa KKN memilih tempat tersebut. 

Benar saja, ketika di lokasi, ada banyak botol mineral sisa minuman yang berserakan di mana-mana. Bahkan botol-botol ini, memenuhi parit dan sawah warga. Dengan sigap, mahasiswa KKN dan dibantu pula oleh pemuda setempat memungut botol-botol yang berserakan.

Lalu kemudian, pengumpulan sampah dilanjutkan di pesisir pantai Lakey. Karena lokasinya lumayan jauh dari perkampungan, maka untuk bisa sampai di lokasi mahasiswa KKN dan pemuda desa setempat mengendarai kendaraan roda dua dan roda empat. 

Benar saja, karena pantai Lakey adalah tempat pariwisata, sampah-sampah dengan cukup mudah di temui sepanjang pesisir, terlebih di dekat hotel dan home stay. Dengan karung di tangan, mahasiswa KKN menyusuri pinggir pantai dan memungut botol mineral, bahkan tidak sedikit botol mineral sudah masuk di semak belukar. 

Pemandangan laut dengan gulungan ombak yang mempesona, sangat kontraks dengan keadaan pantai yang kotor. Karena kekurangan karung, di pantai Lakey hanya terkumpul tiga karung saja. Sampah-sampah yang dimasukan di karung ini, kemudian dikumpulkan di desa Marada, sebagai tempat pelaksanaan kegiatan seminar di hari berikutnya

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Tepat pada Kamis, 24 September 2020 di aula desa Marada diselenggarakan kegiatan seminar terkait bebas sampah. Kegiatan seminar ini dihadiri oleh camat Hu'u, Polsek, Aparatur desa, masyarakat dan pemateri dari kabupaten yang merupakan penggagas sekolah berbasiskan sampah.

Sebagaimana kegiatan seminar pada umumnya, di awali sambutan pejabat terkait kemudian dilanjutkan oleh pemaparan materi. Kegiatan ini  mendapat respon positif dari semua kalangan, terlebih masyarakat yang antusias ingin mengetahui bagaimana sampah bisa menghasilkan uan

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Pemaparan materi yang cukup menarik, telah memotivasi warga yang hadir. Mereka bisa mengetahui bagaimana sampah-sampah nantinya akan didistribusikan setelah terkumpul di rumahnya masing-masing. Dan bahkan pemerintah desa akan merespon dengan baik, dan berjanji kalau ada masyarakat berkeinginan mengumpulkan sampah.

Tentu harapannya kegiatan ini tidak hanya berhenti dalam ruang seminar, tetapi mampu menggerakan masyarakat untuk mengumpulkan sampah. Begitu juga dengan pemuda-pemuda setempat diharapkan bisa mengambil bagian penting untuk berkontribusi bagi kemajuan dan perkembangan masyarakat hari ini dan di masa mendatang lewat 'bersahabat' dengan sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun