Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bola Mini dan Dukungan Orangtua di Turnamen Daha Cup II

14 Juli 2020   15:53 Diperbarui: 14 Juli 2020   16:06 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


LIPUTAN turnamen bola mini dan bola dangdut Daha Cup II, Sabtu sore, 11 Juli 2020. Kembali tersaji pertandingan yang mempertemukan antara kesebelasan Kamau Monca yang berhadapan dengan Peluru Junior.

Pada liputan kali ini, selain bagaimana jalannya pertandingan, tetapi juga menyoroti dukungan orang tua yang luar biasa kepada anak-anaknya yang sedang bertanding. Sepanjang pertandingan berlangsung, anak-anak yang berlaga, mendapatkan dorongan semangat dan suport dari orang tuanya yang berada di pinggir lapangan.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Mulai dari memberikan intruksi, sampai pada menyiapkan hadiah kala mampu menggiring bola untuk mengecoh dan mengeluarkan permainan terbaiknya terhadap tim yang sedang di belanya. Apa ta lagi, kalau mampu menceploskan si kulit bundar ke mulut gawang lawan. Maka, orang tuanya kadang akan lari masuk ke lapangan, seperti sedang merayakan sebuah kemenangan besar ala Liverpool menjadi kampiun liga Inggris. Begitu bahagianya orang tua kepada buah hatinya.

Di babak pertama, kesebelasan Kamau Monca harus mengakui ketangguhan kesebelasan Puluru Junior. Dimana kesebelasan Puluru Junior mampu memberikan presur yang sering membuat kesebelasan Kamau Monca ketar ketir untuk menghalau serangan-serangan yang ada. Buntut dari serangan tersebut, kesebelasan Kamau Monca harus merelakan gawangnya dijebol oleh straiker Peluru Junior.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Di babak kedua, kesebelasan Kamau Monca mencoba menyamakan kedudukan dengan mengandalkan serangan-serangan balik, dengan taktik tendangan jarak jauh ke arah gawang lawan. Dengan strategis ini, nampaknya cukup efektif untuk menciptakan banyak peluang. Setelah serangan yang tidak pernah kenal lelah, para pemain Kamau Monca membuat banyak peluang di mulut gawang lawang. Namun, sebelum babak kedua benar-benar berakhir, nampaknya dewi fortuna berpihak pada Kamau Monca. Berawal dari tangkapan penjaga gawang yang cukup sempurna dari kesebelasan Peluru Junior, namun sayang, tendangan gawang mengenai tangan  pemain belakang sendiri. Sehingga terjadi handsbbal. Wasit utama menunjuk di titik putih untuk hadiah pinalti bagi kesebelasan Kamau Monca.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Aljogo  Kamau Monca yang dipercayakan untuk menjebol gawang Peluru Junior tidak di sia-siakan demi menyamakan skor. Kedudukan imbang 1-1. Sampai babak kedua berakhir, tidak ada tambahan gol yang diciptakan oleh kedua kesebelasan. Sehingga harus melewati proses adu pinalti untuk menentukan kesebelasan mana yang akan berhasil berlaga di pertandingan berikutnya.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Sayang, untuk kesebelasan Peluru Junior, para pemain yang diberikan amanah untuk menjadi algojo tendangan pinalti, ternyata tidak berhasil merobek jala lawan. Sehingga hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh kesebelasan Kamau Monca untuk mengungguli kesebelasan lawan. Dan ternyata dua penendang Kamau Monca mampu menjawab ekspetasi tim dan suporter untuk berlaga di partai selanjutnya setelah mereka memastikan kemenangan lewat drama adu pinalti.


Bola Dangdut

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Pertandingan  bola dangdut pun tidak kalah seru-serunya, dimana pertandingan mempertemukan antara Teka Mpende dengan Mawah Merah. Dalam pertandingan kali ini Teka Mpende  mengenakan kostum hijau bercampur merah jambu. Sedangkan Mawar Merah  berkostum campuran, dimana warnanya berbeda satu dengan lain.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Belajar dari pertandingan-pertandingan sebelumnya, karena tidak menggunakan sistem offside. Maka kesebelasan Teka Mpede menempatkan dua bahkan tiga pemain di mulut gawang lawan. Strategi ini dianggap sangat berhasil, karena tercipta banyak sekali peluang, hanya saja tidak ada satupun peluang bisa berbuah gol. Baik babak pertama maupun babak kedua, pertandingan berjalan hampir sama, karena tidak ada satupun peluang bisa dieksekusi menjadi gol. Sehingga pertandingan harus dilanjutkan dengan drama adu pinalti.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Nampaknya dewi fortuna berpihak kepada kesebelasan Mawar Merah, dimana seluruh pemainnya yang terdaftar menjadi eksekutor pinalti, mampu menceploskan si kulit bundar ke gawang lawan. Sedang berbanding terbalik dengan kesebelasan Teka Mpede yang tidak berhasil melakukan eksekusi tendangan pinalti dengan baik.  Sehingga Mawar Merah melenggang dengan mulus untuk melaju ke babak berikutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun