Mohon tunggu...
Mansur AM
Mansur AM Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis dan berbagilah ...\r\n\r\n\r\nBlog: www.notamansur.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Imigrasi Jepang Hanya 30 Menit

1 Juli 2011   15:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:00 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13095320341161090818

Catatan Kunjungan 10 Hari Peserta Jenesys 2011 di Jepang (1) Mansur AM, Wartawan Tribun Timur Makassar PUKUL 07.15 pagi. Peserta Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (Jenesys) 2011 tiba di Bandara Narita, Tokyo, Minggu (19/6). Waktu Jepang lebih cepat satu jam waktu Indonesia tengah (WITA). Pemeriksaan imigrasi cukup singkat. Tidak ada registrasi sidik jari dan scan wajah. Padahal beberapa foreigner (pendatang) di jalur pemeriksaan yang sama diambil sidik jari dan scan wajah. Saya tidak mendapat informasi memadai alasan kelonggaran pemeriksaan di imigrasi. Apakah karena peserta Jenesys diundang Kemenlu Jepang? Atau karena dua hari sebelumnya Presiden SBY bertemu dengan Kaisar Jepang Akihito dan putri Michiko di istana kekaisaran, Tokyo, Jepang? Belum ada keterangan. Sebanyak 25 peserta Jenesys hanya menghabiskan waktu tidak cukup 30 menit. Dari bandara, perjalanan menuju Hotel Metropolitan Edmond di Idabashi, pinggiran kota Tokyo, ditempuh kurang lebih satu jam. Langit Tokyo berawan lalu hujan gerimis. Saat ini sedang peralihan dari musim dingin ke musim panas. Ditandai dengan hujan gerimis selama beberapa minggu. Saya teringat pesan Kepala Kantor Konsuler Jepang di Makassar, Nomura Noboru untuk membawa payung lipat. Mayoritas peserta Jaringan Pertukaran Pelajar-Pemuda Jepang-Asia Timur (Jenesys) 2011 mengabaikan pesan ini. --------- Single room. Satu peserta satu kamar. Fasilitas yang disiapkan Japan International Cooperation Centre (JICE) cukup memuaskan. Kamar dilengkapi akses internet gratis. Provider telepon lokal juga disiapkan. Mayoritas peserta Jenesys wartawan. Fasilitas memudahkan untuk kirim berita. Kelembaban kamar cukup rendah. Berpotensi menyebabkan sakit tenggorokan. Tiap kamar dilengkapi masker. Agar tidak terinfeksi, peserta membasuh telapak tangan dengan cairan disinfeksi tangan sebelum meninggalkan hotel. Hari pertama di Tokyo khusus untuk pengarahan. "Istirahat dulu karena agenda berikutnya cukup padat," kata Koordinator Program Jenesys 2011 untuk Grup Young Opinion Leader, Yamada Atsuka. ------------ Selain kelompok young opinion leader yang berjumah 25 orang, Kemenlu Jepang juga mengundang 100 pelajar Indonesia berkunjung. Program ini masih satu paket dengan Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (Jenesys) 2011. Kunjungan pelajar ini lebih lama dibanding grup young opinion leader. Kurang lebih dua minggu. Sementara Jenesys kelompok young opinion leader hanya sepuluh hari. Kelompok pelajar rencananya berangkat ke Jepang, Senin (20/6). Mereka memiliki program home stay, bermalam tiga malam bersama warga Jempat dan mengikuti mata pelajaran sekolah. ------- Peserta Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (Jenesys) 2011 sepakat menunjuk dosen sosiologi Universitas Kristen Petra, Surabaya, Binsar Marsahala Gultom,  sebagai ketua rombongan. Penyiar radio swasta Jakarta, Niken Wulandari, sekretaris rombongan. Japan International Cooperation Centre (JICE) selaku penanggung jawab program telah menyusun agenda utama selama di Jepang. Rangkaian acara dimulai pada hari kedua di Tokyo. Peserta Jaringan Pertukaran Pelajar dan Pemuda Jepang-Asia Timur (Jenesys) diagendakan mengunjungi beberapa tempat. Kunjungan selama sepuluh hari. Dimulai dari kunjungan media ke  Nikkei Inc. Redaktur senior salah satu harian ternama di Jepang itu, Toshihisa Komaki, akan berbagi ilmu dengan peserta. Dilanjutkan dengan acara dengan pejabat Prefektur Tochigi. Hari ke empat, ada dialog dengan dinas pertanian di Prefektur Tochigi. Materi terkait keselamatan pangan setelah rumor radiasi nuklir ramai diberitakan media dunia pasca-tsunami kemarin. Kunjungan ke Prefektur Tochigi dan Sendai menjadi salah satu agenda utama. Ada juga kunjungan ke Pusat Relawan Bencana Kota Iwanuma serta dialog dengan mahasiswa Indonesia di Universitas Tohoku. Kunjungan kehormatan ke kementerian luar negeri juga dijadwalkan.  Sebelum kembali ke Tanah Air, peserta akan berkunjung ke Kuil Budha Senso-Ji. (*) catatan: Sebagian naskah ini telah dipublikasikan di www.tribun- timur.com dan www.tribunnews.com [caption id="attachment_120046" align="alignnone" width="640" caption="Stasiun Shinjuku, Tokyo"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun