Mohon tunggu...
Supriyo Agent
Supriyo Agent Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Nama : Supriyo Umur : 21 Pekerjaan : Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Fakta Menarik AHWM, Alat Cuci Tangan Otomatis yang Dikembangkan Mahasiswa KKN Undip

11 Agustus 2020   09:30 Diperbarui: 11 Agustus 2020   09:33 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Circuit Diagram (dokpri)

Hal ini bertujuan untuk melakukan pengisian ulang ketika sabun dalam toples nantinya habis. Setelah itu lubangi kembali tutup toples sesuai dengan ukuran selang dan kabel dari pompa.

Selang tersebut dihubungkan ke bagian output dari pompa yang akan meneruskan sabun untuk keluar. Kemudian masukkan pompa ke dalam toples dan atur posisi kabel dan selang sesuai ukuran lubang yang telah dibuat.

Setelah itu siapkan kardus dan potong dengan ukuran 25 cm x 12,5 cm sebanyak 5 potong, ukuran 25 cm x 6,25 cm sebanyak 2 potong, ukuran 12,5 cm x 6,25 cm sebanyak 1 potong, ukuran 12,5 cm x 12,5 cm sebanyak 1 potong.

Kemudian semua potongan kardus direkatkan dengan lem G sehingga membentuk seperti mesin permen yang berbentuk balok. Tidak lupa dibagian belakang terdapat pintu untuk melakukan pengisian ulang sabun. Kemudian toples tersebut dimasukkan ke dalam kardus lalu direkatkan dengan lem G.

Circuit Diagram (dokpri)
Circuit Diagram (dokpri)

Berikutnya siapkan Transistor TIP 42 C, Resistor 1 K ohm dan obstacle sensor kemudian hubungkan dengan menggunakan solder dan flux wire tenol. Hubungkan resistor ke kaki transistor bagian kanan, setelah itu hubungkan sisi lain resistor ke kaki out dari obstacle sensor.

Setelah itu hubungkan kabel kawat tembaga ke kaki sebelah kiri transistor dan ke bagian VCC obstacle sensor. Kemudian kutub negatif dari baterai dihubungkan ke kaki bagian tengah obstacle sensor atau GND dan kutub positifnya dihubungkan ke kaki bagian tenga dari transistor. 

Sedangkan untuk kutub negatif pompa dihubungkan ke kaki bagian tengah obstacle sensor atau GND dan kutub positifnya dihubungkan ke kaki bagian kiri dari transistor. Sistem rangkaiannya pun sudah jadi. Kemudian rangkaian sistem tersebut diletakkan diatas tutup toples.

Pada tahap pengujian, batu baterai diletakkan pada wadah sesuai kutupnya kemudian amati obstacle sensor. Bila lampu pada obstacle sensor menyala, hal ini menunjukkan rangkaian sistem sudah tersusun dengan benar.

Isilah toples dengan sabun cair, kemudian lakukan gerakan tangan di depan obstacle sensor. Bila sabun cair dapat keluar maka rangkaian system tersusun dengan benar dan komponen yang digunakan sesuai spesifikasi.

Sebaliknya bila sabun cair tidak dapat keluar meskipun lampu dari obstacle sensor menyala, hal ini disebabkan adanya komponen yang tidak sesuai spesifikasi. Kesalahan spesifikasi komponen dapat terjadi ketika membeli komponen di toko elektronik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun